TRIBUNTERNATE.COM,TOBELO- Puluhan massa aksi mengatasnamakan, Aliansi Peduli Masyarakat Lingkar Tambang, Halmahera Utara, dihadang oknum kelompok pro perusahan saat mau menggelar aksi di PT Nusa Halmahera Mineral (NHM).
Pengunjuk rasa dicegat, tepatnya di
jembatan kali Jodo, kecamatan Malifut, Rabu (1/2/2023), kemarin.
Kedua kelompok ini pun nyaris baku hantam.
Beruntung pihak kepolisan cepat melerai.
Akibatnya unjuk rasa pun gagal.
Baca juga: PT NHM dan Guru Honorer Lingkar Tambang di Halmahera Utara Bentuk Koperasi, Ini Rinciannya
Baca juga: Program PPM PT NHM Tak Direalisasi, Forum Kades dan BPD Lingkar Tambang Curhat Ke DPRD
Rovin Djinimangale, kordinator aksi mengungkapkan, massa bergerak menuju ke PT NHM l itu dengan tujuan mau menyerahkan hasil donasi masyarakat lingkar tambang.
Tapi sayangnya dihadang oknum tertentu.
“Kami ke NHM Itu mau serahkan donasi sekaligus menanyakan anggaran pemberdayaan warga lingkar tambang kemana?,”tanya dia.
Dia menyampaikan, dalam insiden pencegatan itu, satu pengunjuk rasa jadi korban.
"Kami akan buat laporan pengaduan ke Polres. Sebab ini sudah tindak pidanya,”tandasnya.
Walau demikian, pihaknya terus bangun konsolidasi sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Adapun, pengunjuk rasa menuntut agar PT NHM transparan anggaran 1 persen. Bahkan tahun ini nail menjadi 3 persen.
Mempercepat realisasi anggran PPM yang tak kunjung direalisasi.
Mempercepat pembayaran insentif guru honorer dan mahasiswa.
Hentikan keterlibatan kepolisian dalam memverifikasi data program PPM. (*)