Ia menegaskan, Jerman tidak melulu fokus soal larangan armband OneLove dan mengesampingkan sepak bola.
“Kami membahas (gestur protes) dalam pertemuan dewan pemain dan membuat keputusan,” ujarnya.
“Dan begitulah. Setelahnya, kami juga fokus pada sepak bola. Bukan berarti kami hanya berurusan dengan topik ini, ya seperti pertemuan biasa," jelas pemain yang akrab disapa Manu ini.
"Kami memulai permainan dengan bagus melawan Jepang dan mengendalikan babak pertama. Di lapangan, tidak ada yang berpikir tentang topik itu di benak mereka. Kami merasa, 'Jika terus seperti ini, kami bisa menang 2-0 atau 3-0.'" paparnya.
Manuel Neuer juga membantah rumor pasca-pertandingan yang menyebut adanya perpecahan di ruang ganti atas aksi protes tersebut.
“Beberapa orang mungkin cenderung berpikir begitu [ada perpecahan], ada juga yang tidak," kata Neuer.
"Kita semua sudah saling kenal sejak lama. Tumbuh di wilayah Ruhr, wilayah yang sangat beragam, saya adalah orang pertama yang melihat berbagai hal secara berbeda dan memahami pandangan lain. Tidak ada yang didorong, tidak ada yang dipaksa. Kami memutuskannya bersama-sama,” pungkasnya.
Catatan: Penggalan Wawancara di Artikel The Athletic via Bavarian Football Works
(TribunTernate.com/Rizki A.)