TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, masih tidak terima soal tambahan waktu pertandingan yang membuat laga berlangsung lebih dari 100 menit.
Seperti yang terjadi saat Manchester City dikalahkan Arsenal dari adu penalti di Community Shield.
Di mana gol penyeimbang dari Leandro Trossard baru terjadi pada menit ke-90+11.
Baca juga: Fans Man City Minta Kaoru Mitoma setelah Brighton Lirik Cole Palmer, Bakal Dibeli Rp 579 M
Baca juga: Guardiola Ungkit soal Laga 100 Menit Jelang Burnley Vs Man City: Lama-lama Pemain Kena Mental
Bagi Pep Guardiola, jika pertandingan durasi 100 menit dinormalisasi, maka idealnya suatu klub setidaknya punya 40 pemain.
Dengan demikian, perputaran pemain akan cukup untuk masing-masing beristirahat secara mental dan fisik apalagi dengan jadwal sepadat Manchester Citty.
"Ketika kita sudah sampai 90 menit, kita secara mental harus berpikir, kita masih punya 10 menit, dan dalam 10 menit itu harus tetap bermain."
"Ini tergantung situasinya. Tapi untuk tim-tim yang main setiap tiga hari sekali, dari satu kompetisi ke kompetisi lainnya dan harus bepergian, ditambah 10 menit tambahan, setiap laga ditambah 10 menit, ini seolah seperti ditambahi tiga pertandingan di akhir musim."
"Rasanya seperti kami main 41 laga musim ini, bukan 38," paparnya, dikutip dari cityxtra.co.uk.
Dengan hanya 25 pemain yang dimiliki Manchester City, setiap laga yang berlangsung 100 menit tidak akan cukup untuk memulihkan fisik dan mental.
Baca juga: Christian Pulisic Main Gacor saat Kemenangan AC Milan Vs Monza, Fans: Yang Bermasalah Memang Chelsea
"Bagaimana bisa kami mengistirahatkan para pemain? Dan untuk bisa seperti itu, apa yang harus kita lakukan, kita butuh 40 pemain. Tapi 40 pemain itu tidak baik untuk klub karena gajinya bakal sangat tinggi," sambungnya.
Pelatih asal Spanyol ini membuat skenario jika laga musim ini banyak yang diperpanjang sampai 100 menit.
Maka para pemain, apalagi dengan jadwal sepadat Manchester City, bisa lelah fisik dan mental.
"Para pemain kami, saya sudah bilang berkali-kali bahwa saya bakal membela anak asuh saya, ketika saya menjalani jeda internasional, mereka kembali ke tim nasional masing-masing, lalu mereka main 100 menit dan 100 menit."
"Menurut saya, jika kalian main 50, 60, 70 laga, bolehlah tapi hanya jika kalian punya waktu dua atau tiga bulan untuk istirahat atau punya waktu untuk memulihkan mental."
"Tapi kan ini tidak demikian. Kami cuma punya dua atau tiga minggu, dan itu tidak cuukp," paparnya.
Rodri Curhat Capek, Kalvin Phillips Disalahkan
Pemain Manchester City, Kalvin Phillips, menjadi kambing hitam gara-gara rekannya, Rodri mengeluh kelelahan.
Rodri adalah pemain Manchester City yang paling sering dimainkan pada musim 2022/2023.
Rodri yang sudah menjalani 56 laga kini mengeluh lelah baik secara fisik atau pikiran.
Sejumlah fans pun menyalahkan Kalvin Phillips lantaran tidak bisa tampil sebagus Rodri sebagai gelandang bertahan.
Tak heran jika sang pelatih, Pep Guardiola, jarang memainkan Kalvin Phillips.
"Itu tidak mudah untuk main di laga dengan jumlah sebanyak itu dan di level itu, harus konsisten."
"Terkadang badan lelah, kepala lelah, dan kita harus tetap melangkah dan berusaha sampai maksimal," ujar Rodri.
"Tidak sehat untuk main laga sebanyak itu," tambahnya.
Sejumlah fans pun menanggapi keluhan Rodri dengan membawa-bawa Kalvin Phillips.
Mereka berandai-andai jika saja Kalvin Phillips bisa main selevel Rodri, maka pemain asal Madrid itu tak perlu selelah ini.
@gommavain**: Ya selama kita punya si payah Phillips, kamu harus main 60 laga per musim
@sz_ct**: Kasihan dia teriak minta tolong
@sir_kev**: Kalvin tolong lakukan sesuatu, Rodri saja sampai bilang begini
@braggchri**: Kami turut menyesal City bikin keputusan salah dengan merekrut Phillips! Dengan melihat kondisi sekarang sepertinya kamu akan main setidaknya 56 laga lagi musim depan
@seee_he**: Tahun ini kita punya Kovacic, mungkin bisa jadi starter daripada Rodri terus. Phillips harus pergi ke klub lain
Pep Guardiola Kesal
Manchester City harus menerima dengan gol penyama kedudukan oleh bintang Arsenal, Leandro Trossard pada menit ke-90+11.
Akibat laga berakhir imbang 1-1, Manchester City harus menerima kenyataan bahwa skuadnya kalah dari adu penalti dengan Arsenal.
Namun, pelatih Manchester City, Pep Guardiola kesal dengan tambahan waktu sebanyak selama delapan menit.
Delapan menit tersebut tentunya tidak bulan delapan menit saja lantaran harus diperpanjang karena Kyle Walker dan Thomas Partey cedera kepala pada menit ke-90+2.
"Ini menyebalkan tapi kita harus terbiasa. Saya merasa kesal, bukan karena kami sempat unggul 1-0, tapi karena tidak banyak yang terjadi untuk ada perpanjangan waktu sampai delapan menit."
"Ini adalah pertanyaan yang bagus untuk para petinggi sepak bila internasional dan orang-orang, karena meeka (pihak berwenang) tidak berkonsultasi dengan para pelatih dan pemain lalu kami harus menerimanya dengan waktu permainan seperti ini."
"Sekarang laga akan berlansung 100 menit, kalau hari ini tidak ada apa-apa tapi tiba-tiba tambahannya delapan menit," paparnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.
Fans Manchester City juga mempertanyakan keputusan wasit atas tambahan waktu yang terlampau lama itu.
Sedangkan fans rival balik mempertanyakan fans Manchester City lantaran waktu tambahan berlaku untuk kedua tim, bukan memihak ke Arsenal.
@reincarna**: Arsenal beruntung lagi, 8 menit tiba-tiba ditambahkan begitu saja dan mereka baru gol di menit ke-11
@americanazor**: Para wasit menemukan tambahan waktu 8 menit untuk mendukung Arsenal. Tapi tidak apa-apa, tim yang menang Community Shield tidak akan menang Liga Premier
@donovanoo**: Siapa yang bilang 8 menit itu cuma untuk Arsenal? Menurut saya itu untuk kedua tim yang sedang bermain
@nelsen62**: Saya kira Arsenal itu tim yang dengan mudah kalian kalahkan, kenapa protes soal 8 menit. Harusnya kalian tidak khawatir meski laga berlangsung lebih dari 130 menit pun.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)