TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Halmahera Utara.
Melaksanakan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten, dipusatkan di Gedung Polygrand Tobelo.
Deputi KSPK BKKBN RI, Nopian Andusty pada kegiatan Rembuk Stunting mengatakan.
BKKBN mengapresiasi penurunan prevalensi Stunting di Kabupaten Halmahera Utara dari 30,5 persen di 2021 menjadi 24,9 persen di 2022.
Baca juga: Deputi KSPK BKKBN RI Kukuhkan Duta GenRe Halmahera Utara
"Penurunan Stunting ini harapannya komitmen seluruh pihak konsisten dan optimis sampai 2024 mencapai target dibawah 14 persen, "harapnya.
Wakil Gubernur Maluku Utara selaku Ketua TPPS H. M Al Yasin Ali mengatakan.
Rembuk Stunting penting untuk berdiskusi, apa saja kelemahan yang ditemui.
Baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan, agar memastikan semua perangkat daerah.
Telah memasukkan program kegiatan ke dalam dokumen rencana daerah.
Lalu dimonitor sejauh mana intervensi spesifik dan sensitif tepat sasaran bagi keluarga berisiko stunting.
"Dengan kegiatan Rembuk Stunting ini, diharapkan dapat memastikan semua perangkat daerah."
"Telah masuk programnya, dalam dukumen rencana daerah, dan setelah itu dilakukan sampai sejauh mana pelaksanaan program ini, "pintanya.
Baca juga: BKKBN Malut Bersama Poltekes Kemenkes Ternate Teken MoU Tentang Penyelenggaraan Tri Darma PT
Kegiatan Rembuk Stunting dihadiri juga Asisten Bidang Pemerintahan Setda Halmahera Utara F.N Nelson Sahetapy.
Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara, Nuryamin; Ketua I TP PKK Maluku Utara.
Forkompinda, Kepala SKPD, Camat dan Kades se Kabupaten Halmahera Utara. (*)