Baca tanpa iklan
TRIBUNTERNATE.COM - Striker FC Barcelona, Robert Lewandowski, mengungkap apa perbedaan antara Jurgen Klopp dan Pep Guardiola.
Pemain asal Polandia berusia 35 tahun itu memang pernah diasuh oleh dua pelatih top tersebut.
Di Bundesliga, Lewy (sapaan akrab Robert Lewandowski) bermain di bawah asuhan Jurgen Klopp di Borussia Dortmund sebelum pindah ke Bayern Munich di mana ia dilatih oleh Pep Guardiola.
Dua pelatih asal Jerman dan Spanyol itu pun melanjutkan rivalitas mereka di Liga Premier.
Adapun musim 2023-2024 adalah periode terakhir Jurgen Klopp di kursi manajer Liverpool, mengingat dirinya akan hengkang di akhir musim.
Selama sembilan mengasuh Liverpool, pelatih bernama lengkap Jürgen Norbert Klopp ini baru meraih gelar juara Liga Premier satu kali.
Namun, ia juga membawa The Reds meraih kemenangan di Liga Champions, satu Piala FA, dan dua trofi Carabao Cup.
Tak diragukan lagi, Jurgen Klopp akan mencatatkan namanya sebagai legenda Liverpool.
Sebagai pemain yang pernah diasuh baik oleh Jurgen Klopp maupun Pep Guardiola, tentu Robert Lewandowski mengenal baik dua juru taktik itu.
Saat di Borussia Dortmund di bawah asuhan Jurgen Klopp, Lewy sudah mencetak 102 gol dalam 186 penampilan.
Sementara, saat di Bayern Munich dan dilatih Pep Guardiola, ia mencetak 67 gol dalam 100 penampilan.
Baca juga: Liverpool vs Man City 1-1: Tendang Dada Mac Allister, Jeremy Doku Beruntung Banget Ga Kena Penalti
Baca juga: Badai Cedera Liverpool Perlahan Mereda, Ibrahima Konate Bisa Main Lawan Man United di FA Cup
Baca juga: Darwin Nunez Diejek Fans Forest dengan Chant Andy Carroll, Jurgen Klopp: Jangan Bikin Dia Marah!
Pada 2020 silam, saat diwawancarai ESPN, Robert Lewandowski menyebut bahwa Jurgen Klopp dan Pep Guardiola masuk daftar dua bos teratas yang pernah melatih dirinya.
Namun, menurutnya, Jurgen Klopp lebih unggul daripada pelatih Spanyol yang berusia 53 tahun itu.
"Menurut saya, Jurgen Klopp [adalah favorit saya] dan setelah itu Pep Guardiola. 100 persen," paparnya, dikutip via Mirror.
"[Klopp] memiliki dua muka. Kamu dapat melihat bahwa dia seperti seorang ayah, tetapi bagian kedua seperti sebuah pelatih, seorang manajer."
“Dia bisa memberi tahu kamu tentang segalanya – dan saya tidak berbicara tentang hal-hal baik – tapi juga tentang hal-hal buruk."
"Juga bagi [pemain], dia adalah motivasi yang sangat besar."
“Dia membuat ini sempurna, karena dia tahu di mana ada batasan di mana dia bisa [mendorongmu] lebih atau kurang."
"Penampilannya sebagai pelatih luar biasa, tapi tidak hanya sebagai pelatih, tetapi juga sebagai seorang pria.”
Pertandingan Liverpool vs Manchester City dalam Matchday 28 Liga Premier 2023-2024 itu menjadi The Last Dance Jurgen Klopp (sebagai manajer The Reds) dengan Pep Guardiola.
Laga yang digelar di Anfield, Minggu (10/3/2024) semalam berakhir dengan hasil imbang 1-1.
Gagal meraih poin maksimal, Liverpool tergeser ke posisi kedua klasemen sementara Liga Premier dengan raihan 64 poin.
Tim Merseyside itu hanya terpaut selisih lima gol dengan sang pemuncak klasemen, Arsenal, yang juga mengumpulkan 64 poin.
Sementara, Manchester City berada di peringkat ketiga dengan raihan 63 poin.
(TribunTernate.com/Rizki A.)