TRIBUNTERNATE.COM - Bek Chelsea, Marc Cucurella, nyaris dijual ke Manchester United pada bursa transfer musim panas lalu.
Saat itu, pakar transfer, Fabrizio Romano mengklaim bahwa Manchester United hanya mau Marc Cucurella.
Pada akhir Agustus 2024, Manchester United yang membutuhkan bek kiri disebut hanya melakukan pendekatan pada bek Spanyol itu.
Baca juga: Bawa Kai Havertz ke Chelsea, Frank Lampard Bingung Sendiri dengan Bintang Arsenal: Dia Tidak Jelas
Baca juga: Fans Chelsea Ledek Kai Havertz gegara Ucapan Frank Lampard yang Sebut Bintang Arsenal Tidak Jelas
Kini, muncul rumor Marc Cucurella diduga mengungkit soal transfer yang gagal itu.
Mantan pemain Brighton itu disebut-sebut mengaku lebih baik dirinya dicadangkan di Chelsea ketimbang merapat ke Old Trafford.
"Musim lalu, mereka ingin menjual saya ke Manchester United. Saya bilang ke istri saya bahwa saya bahwa saya lebih suka duduk di bangku cadangan Chelsea daripada bermain di Manchester."
"Tanpa bermaksud tidak menghormati mereka, tapi saya berdarah biru luar dalam," ucapnya via RFC.
Perlu diketahui bahwa kabar ini hanya berupa rumor dan sumber RFC bukanlah sumber yang dapat dipercaya.
Frank Lampard soal Kai Havertz
Legenda Chelsea, Frank Lampard, adalah sosok yang membawa Kai Havertz ke Stamford Bridge.
Saat itu, Frank Lampard menjadi pelatih dan memboyong Kai Havertz dari Bayer Leverkusen pada September 2020.
Frank Lampard mengaku sempat bingung dengan posisi yang bagus bintang Arsenal tersebut.
"Saya membawa dia ke Chelsea beberapa tahun lalu, saat itu dia masih pemain muda."
"Saya pikir saat dia datang ke Chelsea (posisinya) tidak terlalu jelas. Dia itu pemain yang sangat bertalenta, tapi posisinya tidak cukup jelas."
"Dia di posisi nomor 8 lebih seperti gelandang, dia juga di nomor 9, dan kami tidak sampai di akhir kisah Chelsea. Jadi apa sebenarnya posisi terbaiknya?" ujarnya via Mail Sport.
Ketika Kai Havertz bergabung dengan Arsenal, Frank Lampard sempat mencari informasi soal nasib anak asuhnya itu.
Menurut mantan pemain Manchester City tersebut, ternyata Kai Havertz lama-lama mulai bisa unjuk gigi di skuad Mikel Arteta.
Kai Havertz mencatatkan 18 gol semusim dan saat ini sudah mencatatkan lima dari sembilan penampilannya, yang terbaru adalah saat melawan PSG.
Ian Wright Puji Cole Palmer
Legenda Arsenal, Ian Wright, memuji betapa gacornya Cole Palmer di Chelsea.
Cole Palmer musim ini sudah menyumbangkan enam gol dan empat assist dari delapan penampilannya.
Ian Wright sampai menyebut, jika Cole Palmer bukan produk dari akademi Manchester City, pastilah Pep Guardiola akan mengincarnya.
Mengingat Pep Guardiola hampir selalu bisa teliti dan detail dalam mencari pemain berbakat.
"Cara dia muncul dengan apa yang dia bawa ke Chelsea, dengan gol-gol dan kreativitasnya, kalau dia bukan pemain yang berasal dari City, dia pasti menjadi pemain yang diminati City dengan performanya yang seperti itu," ujarnya via Optus.
Gaji Jadon Sancho Saingi Cole Palmer
Winger Chelsea, Jadon Sancho, baru saja dipinjamkan dari Manchester United di musim ini.
Meski baru bergabung dengan Chelsea, namun gaji Jadon Sancho mengikuti standar yang sudah ada.
Di mana standar gaji Jadon Sancho begitu tinggi dan kini termasuk pemain Chelsea dengan penghasilan paling tinggi.
Dikabarkan The Sun, dua pemain gaji tertinggi di Chelsea menerima sebanyak 250.000 poundsterling atau Rp 5 miliar per minggu.
Dua pemain itu adalah Reece James dan Jadon Sancho.
Di bawah mereka ada Wesley Fofana, Ben Chilwell, dan Christopher Nkunku.
Sementara sang bintang Cole Palmer berada di urutan kesembilan dengan 130.000 poundsterling atau Rp 2,6 miliar tiap minggu.
Sedangkan pemain gaji terendah saat ini adalah Cesare Casadei yang menerima 7.500 poundsterling atau Rp 151 juta per pekan.
Cole Palmer Bukan Kesayangan
Cole Palmer dianggap sebagai sosok yang menggendong The Blues pada musim lalu.
Musim ini, Cole Palmer semakin berkembang namun juga diimbangi perkembangan para pemain lain di bawah Enzo Maresca.
Meski demikian, ternyata Cole Palmer bukan pemain kesayangan sang pelatih, Enzo Maresca.
Hal ini diungkapkan oleh sang gelandang, Joao Felix, yang sempat ditanya dalam jawab cepat dari Sky Sports.
Sambil tertawa, Joao Felix menjawab "Moi" alias Moises Caicedo.
Ogah Tiru Cole Palmer
Enzo Maresca mengaku tidak mau jika putranya meniru sang bintang, Cole Palmer.
Diketahui, Enzo Maresca memiliki empat orang anak yang salah satunya laki-laki dan sudah berkecimpung di dunia sepak bola.
Setelah performa mengagumkan Cole Palmer dengan empat gol ke gawang Brighton, Enzo Maresca menceritakan soal anaknya.
"Saya ingin anak laki-laki saya menghadapi banyak hal tapi tidak membuatnya berubah, karena para bocah itu mudah sekali berubah."
"Yang terbaik bagi saya adalah dia menikmatinya, dia cinta sepak bola, dia selalu seperti itu dan itu adalah hal yang fantastis untuknya," ujarnya via football.london.
Meski mengakui kehebatan Cole Palmer, Enzo Maresca mengaku tiap individu punya keunikan masing-masing.
"Tidak (meniru Palmer), saya bilang ke putra saya untuk jadilah diri sendiri dan saya sudah bahagia dengan itu. Cole itu berbeda," jawabnya.
Tato Jadon Sancho
Inilah penyebab tato winger Chelsea, Jadon Sancho, di-blur atau dikaburkan gambarnya di game EA FC 25.
EA FC 25 atau yang dulunya disebut FIFA menjadikan tato di lengan Jadon Sancho menjadi bayangan hitam.
Padahal, gambar tato Jadon Sancho itu adalah tokoh animasi Sonic the Hedgehog, Mario, Spiderman, dan Bart Simpson.
Dikabarkan goal.com, ternyata EA FC 25 menghindari pelanggaran hak cipta namun tetap ingin menampakkan tangan Jadon Sancho yang bertato.
Ternyata, ini bukan pertama kalinya tato dikaburkan dari tubuh pemain pinjaman Manchester United itu.
Saat masih disebut FIFA di tahun 2019, Jadon Sancho sempat berharap tatonya akan muncul di versi FIFA 20.
"Tato saya harus tampak di game FIFA selanjutnya," ujar mantan pemain akademi Manchester City itu.
Jadon Sancho begitu mencintai tatonya itu bukan hanya karena ia menyukai karakter animasi tersebut.
Melainkan itu adalah dedikasi untuk adiknya yang meninggal dunia waktu kecil.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)