Morotai

Tak Hanya Hukum Bisnis, Unipas Morotai Bakal Buka Program Studi Pariwisata

Penulis: Fizri Nurdin
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Rektorat Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Maluku Utara, Senin (17/2/2025). Unipas berencana buka Program Studi Pariwisata selain Prodi Hukum Bisnis.

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Tidak hanya Prodi Hukum Bisnis yang rencana dibuka, Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, Maluku Utara, berupaya menambahkan Prodi Pariwisata.

Rektor Unipas Morotai Irfan Hi Abd Rahman mengatakan, rencana dibukanya Prodi Pariwisata tersebut belum lama ini telah berkoordinasi dengan pihak L2 Dikti dengan respon baik.

"Kemarin saya baru balik dari Ambon, berkoordinasi dengan kepala L2 Dikti, terkait dengan pembukaan Program Studi Pariwisata dan beliau respon. Dan teman-teman tim di Pariwisata juga bekerja juga, jadi rencana kita buka juga," katanya, Rabu (21/5/2025).

Sebelumnya Irfan mengaku sedikit ragu membuka Prodi Pariwisata karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM).

Namun, belakangan ini SDM yang linear yang berkaitan dengan pariwisata telah ada.

Baca juga: Man City Menyerah, Liverpool Langsung Maju untuk Florian Wirtz, Bayern Munich Ketar-ketir

Baca juga: Detik-detik Kabar Ibrahim Sjarief Assegaf Sakit, Pramono Anung Ditelepon Adik Najwa Shihab

"Kemarin memang kita agak terlambat itu pada SDM, tapi SDM itu syarat minuman minimal lima orang syarat program studi yang linear, atau SDM yang linear dengan program studi itu kita sudah miliki. Sehingga tidak lagi menjadi kendala untuk tahun ini untuk kita usulkan," terangnya.

Selain dua prodi itu, pihaknya masih fokus ke pengalihan status Unipas menjadi negeri.

"Untuk (Prodi) Kesehatan, kita belum ada rencana karena kita sekarang masih fokus kenegerikan. Karena kesehatan itu, kita berkeinginan kesehatan itu tidak sekadar misalnya Keperawatan, Kebidanan, pada akhirnya banyak tidak terpakai. Oleh karena itu ya kita mungkin ke depan kalau Kesehatan itu ya mungkin dari aspek infrastruktur kita harus memadai, kemudian tenaga pengajar kita juga harus memadai karena kalau kita buka Kesehatan, minimal Kedokteran lah kaya gitu," pungkasnya.(*)

Berita Terkini