Halmahera Selatan

Minta Bukti Pembayaran Lahan, Gerbang Kantor DPRD Halmahera Selatan Kembali Dipalang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMALANGAN - Tampak sepotong bambu dibentangkan tepat di tengah gerbang Kantor DPRD Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa (8/7/2025).

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Pihak keluarga Bakir Marenggeng, warga Desa Mandaong, Kecamatan Bacab Selatan, kembali memalang gerbang utama Kantor DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, di Jl Kebun Karet Putih, Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 09.30 WIT hingga pukul 14.50 WIT.

Bakir mengklaim, lahan tempat berdirinya bangunan Kantor DPRD serta dua ruas jalan dengan panjang 147 meter, miliknya dan belum dibayar pemerintah daerah setempat. 

"Kan dorang (mereka) pemerintah daerah bilang sudah bayar. Jadi saya minta bukti pembayarannya saja, karena sampai sekarang duitnya tidak ada," kata Bakir.

Baca juga: Ditunjuk Jadi Ketua Panitia HUT RI ke 80, Sekwan Ternate Aldhy Ali Bakal Libatkan Warga

Bakir mengaku, lahan tersebut adalah tanah waris dari mendiang ayahnya. Beberapa lokasi telah dijual dan proses adminstrasinya tak bermasalah.

Sementara lahan Kantor DPRD dan dua ruas jalan itu, dilakukan pembebasan sejak tahun 2007 lalu. Tetapi sampai sekarang tak kunjung dibayar.

"Bahkan ini ada yang palsukan tandatangan saya. Sebab surat jual beli juga tidak jelas. Lahan kami ini besar, ada ratusan meter. 110 meter daru jalan ke Kantor DPRD, dan 147 meter dari jalan (sebrang)," pungkas Bakir.

Pihak keluarga Bakir sebelumnya juga melakukan aksi pemalangan Sabtu (26/4/2025) lalu.

Namun untuk aksi pemalangan kali ini tak dihalau. Pihak Polres Halmahera Selatan sudah berupaya melalukan negosiasi agar pemalangan dihentikan namun tak berhasil. Begitu juga pihak Satpol PP.

Baca juga: Dinas Ketpang Ternate Tinjau Kesiapan Stok Beras untuk Program Bantuan

Pantauan Tribunternate.com, aksi pemalangan gerbang Kantor DPRD Halmahera Selatan ini menggunakan bambu.

Pemalangan juga berimbas pada sejumlah Kantor OPD. Paslanya, dua ruas jalan yang menghubungkan sejumlah kantor tersebut kena sasaran pemalangan. 

Para pegawai yang melintasi jalan itu, terpaksa putar balik dan ikut jalur jalan lain. (*)

Berita Terkini