TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) tengah melakukan pemeliharaan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong–Kauditan.
Proses pemeliharaan berlangsung pada 10-17 Juli 2025. Saat ini kapal pemeliharaan sedang menuju ke titik terjadinya shunt fault.
Pemeliharaan ini dilakukan setelah teridentifikasi adanya kondisi shunt fault atau luka pada jaringan kabel laut, yang mengakibatkan tidak optimalnya fungsi SKKL SMPCS.
Terjadi pada jarak 90–103 kilometer dari Terminal Landing Station (TLS) Saoka, Sorong ke arah Kauditan, dengan kedalaman laut sekitar 610–620 meter. Proses pekerjaan dimulai pada 10 Juli 2025 dan dijadwalkan selesai pada 17 Juli 2025.
Baca juga: Imigrasi Ternate Berikan Informasi Jenis-jenis Izin Tinggal bagi Orang Asing
Dalam periode tersebut, akan terjadi penurunan kualitas layanan TelkomGroup di wilayah Labuha dan Obi baik untuk mobile maupun fixed broadband, pada waktu-waktu tertentu, meliputi tanggal 13 Juli serta 15 hingga 17 Juli 2025.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan di wilayah Labuha dan Obi selama proses pemeliharaan berlangsung. Saat ini, kapal pemeliharaan sedang dalam perjalanan menuju ke titik terjadinya shunt fault."
"Telkom terus berupaya semaksimal mungkin dalam proses penyelesaian pekerjaan ini, serta berkoordinasi secara intensif bersama seluruh pihak terkait guna memastikan layanan kembali normal, "ujar GM Witel Sumalut Guruh Adhi Laksana.
Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan sebagai langkah preventif Telkom untuk mencegah potensi gangguan layanan yang lebih luas, serta sebagai bagian dari upaya menjaga keandalan layanan telekomunikasi digital, khususnya di wilayah Kawasan Timur Indonesia.
"Sebagai langkah mitigasi selama proses pemeliharaan berlangsung, Telkom melakukan backup layanan dengan bandwidth terbatas melalui radio teresterial dan satelit, "tambah Guruh.
Proses penanganan kabel laut sendiri memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan kabel di darat.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi cuaca, kedalaman laut, hingga kompleksitas teknis penanganan kabel di dasar laut.
Baca juga: Cek Jadwal dan Harga Tiket Kapal Pelni dari Ambon ke Ternate di Juli 2025: Termurah Rp 154 Ribu
Telkom memastikan setiap tahapan pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar operasional untuk menjaga kualitas infrastruktur jaringan nasional.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin dalam percepatan penyelesaian pekerjaan ini, serta akan menyampaikan informasi secara berkala."
"Terima kasih atas kepercayaan seluruh pelanggan TelkomGroup. Kami memohon doa dan dukungan seluruh masyarakat agar seluruh proses dapat berjalan dengan lancar, "tutup Guruh. (*)