Halmahera Timur
Ricky Richfat Sidak OPD Pemkab Halmahera Timur, Temukan ASN Bolos 3 Bulan Masih Minta Gaji
TRIBUNTERNATE.COM, MABA – Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Timur, Ricky Chairul Richfat, angkat bicara soal temuan aparatur sipil negara (ASN) yang absen selama tiga bulan namun tetap menuntut pembayaran gaji.
Temuan itu didapat saat Ricky melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Sekretariat Pemkab dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), Senin (1/9/2025), sebagai bagian dari penegakan kedisiplinan aparatur negara.
“Sidak kemarin masih seputar kedisiplinan. Ada ASN yang tidak masuk kantor selama tiga bulan dan gajinya kami tahan,” ujar Ricky kepada Tribunternate.com, Selasa (2/9/2025), di depan Kantor Bupati.
Baca juga: Pemkab Halmahera Timur Siap Benahi Puskesmas Buli, Target Saingi Klinik Swasta
Namun, yang mengejutkan, kata Ricky, beberapa ASN yang telah lama absen tersebut justru kembali ke kantor dan menuntut gaji mereka dibayarkan penuh.
“Padahal kehadiran mereka nol selama tiga bulan, tetapi mereka datang dan meminta gaji bulan-bulan itu tetap dibayarkan. Secara aturan, itu tidak bisa,” tegasnya.
Ricky mengungkapkan bahwa ASN yang bersangkutan bahkan telah mengajukan surat ke Ombudsman agar Pemkab membayar gaji mereka.
“Mereka menyurat ke Ombudsman untuk minta gaji selama tiga bulan yang mereka tidak masuk kantor. Kami tentu akan merespons, tetapi harus tetap mengacu pada aturan,” jelasnya.
Menanggapi kondisi ini, Ricky menegaskan bahwa Pemkab Halmahera Timur akan mengambil langkah tegas demi menegakkan kedisiplinan ASN.
Baca juga: 2 Mahasiswi Terluka Saat Demo Ricuh di Halmahera Selatan, Kapolres: Kami Telusuri Kronologinya
“Kami ingin ASN paham bahwa jika tidak masuk kantor secara berturut-turut, maka gaji mereka tidak bisa dibayarkan. Ini bentuk sanksi administratif,” katanya.
Ia menambahkan, pembayaran gaji hanya akan diberikan kepada ASN yang aktif dan memiliki tingkat kehadiran yang baik.
“Jangan nanti mereka absen satu bulan, lalu tiga bulan ke depan mereka hadir dan minta semua gaji dibayar. Itu tidak adil bagi ASN yang setiap hari masuk kantor,” tandas Ricky. (*)