Halmahera Timur

Disperindagkop Halmahera Timur Temukan Perbedaan, Harga Beras di Pasar Maba Capai Rp21 Ribu

Tribunternate.com/Iga Almira Rugaya Assagaf
HARGA: Tumpukan karung beras berbagai merek di Pasar Kota Maba, Halmahera Timur, Selasa (23/9/2025). Harga beras Bola Mas tembus Rp21 ribu per kilogram. 

TRIBUNTERNATE.COM, MABA – Harga beras di Pasar Kota Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, mengalami kenaikan signifikan, Selasa (23/9/2025).

Beras bermerek Bola Mas dijual hingga Rp21 ribu per kilogram, sementara merek lainnya rata-rata Rp19 ribu per kilogram.

Harga tersebut berbeda dengan hasil pantauan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Halmahera Timur.

Baca juga: Cuaca Maluku Utara Besok Rabu 24 September 2025, BMKG Prediksi Hujan Ringan Merat

Kepala Disperindagkop, Ricko Dibeturu, menyampaikan kepada TribunTernate.com, Selasa (23/9/2025), bahwa harga beras Bola Mas seharusnya berada pada kisaran Rp19 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram.

Ricko mengakui adanya perbedaan harga di lapangan dengan data pantauan instansinya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan pedagang agar harga beras dapat dijual pada kisaran Rp18 ribu per kilogram.

“Disperindagkop sudah melakukan koordinasi dengan pedagang agar harga bisa berada di kisaran Rp18 ribu per kilogram,” jelas Ricko.

Salah seorang pedagang di Pasar Kota Maba, Diana, membenarkan bahwa harga beras Bola Mas dijual Rp21 ribu per kilogram.

Menurutnya, kenaikan harga disebabkan oleh distributor yang menaikkan harga jual.

“Kita di sini jual Rp21 ribu karena torang ambil dari distributor sudah mahal,” kata Diana.

Meski demikian, ia enggan menyebut harga yang diberikan oleh distributor. Ia menjelaskan, biasanya beras diambil dari Kota Ternate, tetapi dalam sebulan terakhir pengambilan dilakukan langsung dari Manado.

Baca juga: Harga Emas Galeri 24, Antam dan UBS di Pegadaian, Selasa 23 September 2025: Buyback Stagnan

“Biasanya torang ambil dari Ternate, tapi karena kemarin sempat ke Manado, jadi saya ambil langsung lewat teman di sana,” ungkapnya.

Namun demikian, Diana menambahkan bahwa ia tetap mengambil pasokan beras dari distributor di Kota Ternate.
Pasalnya, sebagian besar pemilik toko sembako di Maba juga mengambil pasokan dari distributor Ternate.

Kondisi ini membuat harga beras di Pasar Maba belum stabil. Pemerintah daerah berharap adanya penyesuaian harga dari pedagang agar masyarakat tidak semakin terbebani. (*)