Halmahera Timur
Hasil Ukom ASN Halmahera Timur Kurang Memuaskan, Ricky Richfat Tekankan Keseriusan
lihat foto
TRIBUNTERNATE.COM, MABA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, Ricky Chairul Richfat, mengaku kecewa setelah mengetahui hasil uji kompetensi (Ukom) manajerial dan sosial kultural bagi 200 pejabat eselon IIIA dan IIIB.
Uji kompetensi tersebut digelar oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Halmahera Timur di Kota Ternate pekan lalu.
Namun hasilnya membuat Ricky geleng-geleng kepala karena mayoritas peserta memperoleh nilai rendah.
Baca juga: Beasiswa Weda Bay 2025: Harapan Generasi Muda Halmahera
“Kemarin yang ikut Ukom, astagfirullah. Kalau misalnya pak bupati bilang ke saya agar hasil Ukom ini ditransformasi jadi jabatan, itu bisa nonjob semua,” ujarnya, Senin (29/9/2025).
Dari total 200 peserta, diperkirakan hanya 12 hingga 15 orang yang lulus. Selebihnya dinilai gagal dengan berbagai alasan, mulai dari tidak terbiasa dengan digitalisasi hingga kurang serius saat mengikuti tes.
“Ini karena tidak fokus dan tidak serius ikuti penilaian kompetensi,” tegasnya.
Menurut Ricky, buruknya hasil tersebut juga dipengaruhi oleh kebiasaan ASN yang malas berkantor. Padahal, materi yang diuji hanya seputar teknis, manajerial, dan sosiokultural.
“Hampir setengah jam bikin, salah lagi. Saya akan minta ke pak Kaban BPSDM supaya hasilnya nanti saya kumpulkan dan kasih lihat semua. Tapi saya tidak akan buka di sini, di lapangan apel,” tambahnya.
Baca juga: 12 Ramalan Shio Besok Selasa 30 September 2025 Lengkap soal Cinta, Karier, Nomor Hoki
Ia menjelaskan, uji kompetensi eselon III sebenarnya bertujuan mengukur dan meng-upgrade kinerja pejabat.
Dari situ dapat diketahui apakah seorang pejabat layak naik ke eselon II, tetap di posisinya, atau bahkan diturunkan menjadi staf biasa maupun tenaga fungsional.
“Teman-teman harus tahu, uji kompetensi eselon III ini dipakai untuk meng-upgrade. Jadi ada yang bisa naik ke eselon II, ada juga yang diturunkan jadi staf biasa atau tenaga fungsional karena kinerja buruk,” tandasnya. (*)
