Lepas Sambut Rektor Unkhair Ternate, Abdullah W Jabid Kenang Prestasi Ridha Ajam

TRIBUNTERNATE.COM,TERNATE - Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, menggelar acara lepas sambut Rektor dan Dharma Wanita Persatuan (DWP).

Lepas sambut dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah di Aula Nuku, Gedung Rektorat, Senin (8/9/2025).
 
Lepas sambut antara Rektor Unkhair periode 2021-2025, M Ridha Ajam, kepada Abdullah W Jabid, kemudian Ketua DWP Bekti Nirmala kepada Lasmiyati Abdullah.

Baca juga: Dinas Pendidikan Taliabu Minta Media dan Masyarakat Awasi Realisasi Dana BOS

Turut dihadiri para wakil rektor, dekan, dosen, serta pegawai di lingkungan Unkhair. 

Prof. Dr. Abdullah dalam sambutannya mengatakan, istilah "lepas-sambut" bukanlah diksi yang tepat, sebab para pemimpin Unkhair periode sebelumnya tidak pernah "dilepaskan" oleh institusi ini.

Baginya, rektor pendahulu tetaplah bagian tak terpisahkan dari sejarah, dari nilai, dan dari jati diri Unkhair. Para rektor terdahulu adalah sosok-sosok istimewa, para kesatria akademik yang telah menorehkan catatan gemilang dan mengukir jejak prestasi yang kini menjadi fondasi kokoh bagi Unkhair.

"Pada kesempatan ini, izinkan saya memberikan penghormatan khusus kepada bapak Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, Rektor Universitas Khairun periode 2021-2025. Di bawah kepemimpinan beliau, Unkhair berhasil menorehkan sejumlah capaian penting," ucap Abdullah.

Prestasi yang ditorehkan Ridha Ajam, kata Abdullah W Jabid, meliputi bertambahnya jumlah program studi terakreditasi "Unggul" meningkat menjadi 6 prodi, sementara Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) berhasil dipertahankan pada peringkat "Baik Sekali."

Dalam bidang publikasi ilmiah, jumlah artikel dosen di jurnal bereputasi Scopus meningkat lebih dari 120 persen dibanding periode sebelumnya.

Kemudian kerjasama internasional berkembang dengan lebih dari 15 MoU internasional, membuka peluang pertukaran mahasiswa dan dosen ke berbagai universitas di Asia dan Eropa.

Unkhair Ternate pun konsisten meraih opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK dalam pengelolaan keuangan dan tata kelola kelembagaan.

Dari sisi infrastruktur, beberapa fasilitas baru dibangun dan direnovasi, termasuk laboratorium riset, ruang kuliah representatif, serta peningkatan layanan digital kampus.

"Capaian-capaian ini adalah jejak emas yang tak ternilai, sekaligus batu pijakan bagi kita untuk melanjutkan pembangunan universitas tercinta ini ke arah yang lebih maju," jelasnya.

Menurutnya, kepemimpinan di Unkhair adalah amanah berkesinambungan. Karena itu, dia menegaskan visi kepemimpinan Universitas Khairun periode 2025-2029, yakni "Unkhair sebagai Kampus Berdampak".

Visi ini kata dia, bermakna bahwa Unkhair harus hadir memberi manfaat nyata-bukan hanya di ruang akademik, tetapi juga di tengah masyarakat, dunia usaha, pemerintah, dan komunitas global.

Untuk mewujudkan visi tersebut, dirinya telah menyusun Roadmap Strategis 2025-2029, yakni:

Tahun 2025: Konsolidasi dan Digitalisasi. Fokus pada penguatan tata kelola universitas berbasis digital, penyempurnaan sistem akademik, serta konsolidasi internal untuk memperkuat fondasi menuju kampus berdampak.

Tahun 2026: Peningkatan Mutu Akademik dan Akreditasi. Target peningkatan jumlah prodi berakreditasi Unggul, peningkatan mutu dosen melalui percepatan studi lanjut S3, serta perluasan kerja sama riset dengan universitas nasional dan internasional.

Tahun 2027: Hilirisasi Riset, Inovasi, dan Infrastruktur. Mengarahkan hasil penelitian dan inovasi agar memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan dunia usaha, sekaligus memperkuat pemenuhan infrastruktur kampus sesuai standar nasional dan internasional. Gedung-gedung kuliah, laboratorium, perpustakaan, fasilitas mahasiswa akan terus olahraga, dan asrama ditingkatkan, agar Unkhair menjadi kampus yang nyaman, modern, dan berdaya saing.

Tahun 2028: Internasionalisasi dan Jaringan Global. Meningkatkan reputasi Unkhair di kancah internasional melalui kerja sama global, pertukaran mahasiswa, joint research, serta upaya menuju universitas kelas dunia (world-class university).

Tahun 2029: Konsolidasi Capaian dan Peningkatan Dampak. Mengukur, mengevaluasi, dan memperkuat capaian yang telah diraih, serta memastikan bahwa Unkhair benar-benar menjadi kampus yang berdampak nyata bagi masyarakat Maluku Utara, Indonesia, dan dunia.

"Momentum ini semakin lengkap dengan serah terima jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan Universitas Khairun. Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada Ketua DWP sebelunya Ibu Bekti Nirmala Rida Adjam atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan selama ini," ungkapnya.

Ia berharap jejak bakti dan keteladanan kepemimpinan DWP sebelumbya menjadi inspirasi, dan kepada Ketua DWP yang baru.

"Selamat mengemban amanah sekaligus berharap DWP Unkhair akan terus berperan sebagal mitra strategis universitas, menghadirkan suasana kekeluargaan, mendukung peran dosen dan tenaga kependidikan, serta menjadi pilar penting dalam mewujudkan visi kampus berdampak."

"Unkhair adalah milik kita bersama. la adalah milik rakyat Maluku Utara. Karenanya, menjaga dan meningkatkan mutu universitas ini adalah tanggung jawab kolektif kita semua."

"Saya percaya, dengan kolaborasi yang kokoh, sinergi yang tulus, dan semangat kebersamaan, kita dapat mewujudkan visi kampus berdampak dan membawa Universitas Khairun menuju masa depan yang lebih gemilang," ujarnya.

Diakhir sambutannya, Abdullah menegaskan bahwa pemilihan rektor telah usai. Kini saatnya semua civitas Unkhair bergandengan tangan, menyatukan langkah, dan mempersembahkan karya terbaik.

"Empat tahun ke depan adalah periode pengabdian kita bersama, demi Unkhair yang berprestasi, berdampak, dan membanggakan."

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan memberikan dukungan. Mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan. Mohon doa agar kita semua diberi kekuatan dan keikhlasan dalam mengemban amanah ini," tambahnya mengakhiri.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unkhair periode 2021-2025, Ridha Ajam, menyampaikan terima kasih kepada semua civitas akademika Unkhair yang bersama-sama memajukan Unkhair selama 4 tahun terakhir.

Baginya, Unkhair sampai pada titik ini tidak lepas dari peran banyak pihak, bahkan termasuk tenaga kependidikan, sekuriti, sopir, dan cleaning servis.

Selain itu, dia menyampaikan rasa terimakasih yang tidak terhingga kepada mitra Unkhair baik kepala-kepala daerah maupun pihak swasta yang telah memberikan hibah bagi pembangunan di Unkhair. Begitu juga pada dosen yang telah memberikan kritik dan masukan kepadanya dalam mengambil kebijakan.

"Tentu saja yang kita lakukan ini bagian dari perjalanan Unkhair sejak dilahirkan, sejak didirikan hingga sekarang dan kita hanya melanjutkan bagian yang belum dilakukan oleh kepemimpin-kepemimpin sebelumnya."

"Karena itu tidak ada yang tidak berarti dari semua yang mereka sudah lakukan, semua berarti, karena tanpa mereka sebelumnya kita tidak pernah bisa berjalan," jelas Ridha.

Baca juga: Pilu, Korban Banjir Bandang Ini Menangis di Hadapan Anggota DPRD Halmahera Selatan

Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak di Unkhair. Baginya, tidak ada orang yang tidak berbuat kesalahan, baik sengaja maupun tidak disengaja. 

Ridha menyebutkan, adapun sanksi yang dia berikan kepada sejumlah pegawai semasa menjabat sebagai rektor adalah keputusannya dalam jabatan bukan karena sikap pribadi.

"Tapi kalau itu juga memberikan perasaan yang kurang menyenangkan, dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf. Tidak ada maksud apa-apa, secara pribadi untuk memberikan apa-apa yang menyakiti hati kalian semua," ucapnya seraya berharap di periode ini seluruh civitas akademika Unkhair bisa berkolaborasi memajukan Unkhair. (*)