Halmahera Timur

Harga Beras Medium Rp19 Ribu per Kg, Pemkab Halmahera Timur Ambil Langkah Stabilkan Pasokan

TribunTernate.com/Amri Bessy
HARGA - Bupati Halmahera Timur, Maluku Utara, Ubaid Yakub. Ia menjelaskan soal upaya menekan harga beras medium yang mengalami kenaikan, Selasa (9/9/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, MABA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Timur, Maluku Utara, mengambil langkah darurat menyusul lonjakan harga beras medium yang mencapai Rp19 ribu per kilogram.

Bupati Halmahera Timur, Ubaid Yakub, menyatakan bahwa kenaikan harga ini bukan hanya terjadi secara lokal, tetapi juga merupakan fenomena yang terjadi secara nasional.

Pemerintah daerah saat ini sedang mempelajari penyebab utama dari kenaikan harga beras tersebut, apakah dipicu oleh keterbatasan suplai, tingginya permintaan, atau masalah dalam rantai distribusi.

Baca juga: 12 Ramalan Shio Besok Rabu 10 September 2025 Lengkap soal Cinta, Karier, Nomor Hoki

"Nanti kita lihat, apakah karena suplai terbatas, permintaan tinggi, atau kendala distribusi dan transportasi, itu yang akan kita dalami," jelas Ubaid, Selasa (9/9/2025).

Pernyataan itu disampaikan Ubaid usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Dalam Rakor tersebut, Mendagri menekankan pentingnya tindakan cepat dan konkret dari pemerintah daerah guna menekan laju inflasi dan mengatasi lonjakan harga pangan.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Ubaid langsung menugaskan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Halmahera Timur untuk melakukan pengecekan harga di sejumlah pasar.

Dari hasil pengecekan tersebut, ditemukan bahwa harga beras medium memang sudah menyentuh angka Rp19 ribu per kilogram di beberapa titik.

Situasi ini mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat penyaluran program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke masyarakat.

Baca juga: Buka Konsultasi Publik II KLHS RPJMD Halut, Kasman Hi Ahmad Tekankan Pembangunan Berkelanjutan

Ubaid Yakub menegaskan, percepatan distribusi beras SPHP dan evaluasi menyeluruh terhadap rantai distribusi menjadi kunci dalam meredam gejolak harga di pasaran.

"Harapannya, percepatan penyaluran beras SPHP dan evaluasi rantai distribusi dapat mengembalikan stabilitas harga beras di Halmahera Timur," tandas Ubaid.

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi rencananya akan kembali dilanjutkan pada Rabu mendatang, dan diharapkan membawa hasil konkret bagi pengendalian harga pangan di daerah. (*)