Ditjen Pas dan Kemenkes Lakukan Supervisi ACF di LPKA Kelas II Ternate, Jamin Kesehatan Anak Binaan

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melaksanakan kegiatan Supervisi dan Pemeriksaan Pekerjaan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ternate, Selasa (11/11/2025).

Kegiatan bertajuk Perlindungan dan Keadilan Kesehatan Anak Binaan ini, merupakan bagian dari upaya nasional untuk menanggulangi TBC di congregated setting seperti Rutan dan Lapas, yang memiliki risiko penularan tinggi.

Supervisi dijadwalkan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 11 hingga 14 November 2025, dan LPKA Ternate merupakan salah satu UPT Pemasyarakatan Maluku utara yang menerima kunjungan tersebut.

Baca juga: Lapas Ternate Sisir Kamar Hunian Warga Binaan, Jefry Persulessy: Rutin Dilakukan

Selain LPKA Ternate, beberapa UPT pemasyarakatan yang  yang berada di wilayah Maluku Utara juga menerima kunjungan supervisi ini.

TBC merupakan penyakit yang menghawatirkan, mengingat Indonesia masih menduduki peringkat kedua dunia sebagai penyumbang penderita TBC terbanyak.

Anak binaan, tahanan, dan narapidana merupakan populasi berisiko TBC karena berada dalam setting tertutup yang memungkinkan kontak erat berkepanjangan.

Tujuan utama dilaksanakannya supervisi ini adalah (1). Melakukan pembinaan teknis kepada petugas pelaksana ACF TBC; (2) Melakukan pemeriksaan pekerjaan penyedia jasa ACF TBC untuk memastikan kesesuaian dengan kontrak.

Lalu, (3). Mengevaluasi alur pelaksanaan dan administrasi keuangan di lokasi ACF; (4) Mengidentifikasi dan menyusun tindak lanjut terhadap kendala yang mungkin terjadi selama proses skrining dan TPT berjalan.

Ka. LPKA. Sudirman menyampaikan sangat mendukung program tersebut, karena Anak Binaan pemasyarakatan di LPKA Kelas II Ternate dapat terbebas dari Tuberkulosis (TBC). (*)