Tips Mengolah Daging Kambing Tanpa Takut Kolesterol Naik, Hindari Cara Masak dengan Digoreng
Cara mengonsumsi daging kambing, namun tetap mendapatkan asupan nutrisi tanpa takut resiko kolesterol, berikut cara sehat konsumsinya:
TRIBUNTERNATE.COM - Sebentar lagi umat Muslim di dunia akan menyambut hari raya Idul Adha.
Idul Adha identik dengan pemotongan hewan kurban, salah satunya kambing.
Banyak variasi jenis olahan masakan dari bahan daging kurban tersebut.
Mulai dari sate, tengkleng, rica, rendang, gulai, dan masih banyak lagi.
Namun, jangan sampai lupa kolesterol akan naik jika mengonsumsi terlalu banyak serta cara pengolahan yang keliru.
Pengolahan daging kambing yang dipadukan dengan santan kental serta jeroan semakin meningkatkan resiko kolesterol dan tekanan darah dalam tubuh.
• Ramalan Zodiak Rabu 24 Juli 2019, Ayo Lebih Aktif Leo, Aquarius Raih Kesuksesanmu
Agar bisa mengonsumsi daging kambing, namun tetap mendapatkan asupan nutrisi tanpa takut resiko kolesterol, berikut cara sehat konsumsi daging kambing, dikutip Tribunternate.com dari Alodokter.com:
1. Perhatikan pengolahan dan jumlah konsumsi daging kambing
Mengonsumsi dalam jumlah banyak disertai cara memasak yang kurang tepat dapat menyebabkan kolesterol tinggi dalam tubuh.
2. Hindari mengolah daging kambing dengan digoreng
Sebaiknya olahan daging bisa diganti dengan kambing panggang, bakar atau bahkan dimasak sup.
Jika cara memasaknya digoreng akan menyebabkan bertambahnya kadar lemak jenuh dan kolesterol di dalam daging yang digoreng.
3. Potong bagian lemak pada daging sebelum diolah
Selain cara kedua, sebaiknya juga memotong bagian lemak pada daging sebelum diolah menjadi masakan.
Selain itu bisa juga menambahkan sayuran dan buah-buahan saat menyantap daging kambing.
Menyantap daging dengan sayur serta buah-buahan dapat mengurangi jumlah kolesterol yang akan diserap tubuh.
• Tabung Uang Jajan Lima Ribu Selama 10 Bulan, 7 Bocah di Bogor Wujudkan Mimpi Beli Sapi Kurban
4. Rutin cek kolesterol di ahli kesehatan
Jika gemar konsumsi daging kambing yang tidak bisa berhenti.
Dianjurkan rutin cek kadar kolesterol untuk pencegahan dini terjadinya kolesterol tinggi.

• 5 Zodiak yang Memilih Dijauhi Orang karena Merasa Tak Nyaman, Pisces: Sering Berkata Pedas
Berikut beberapa penyakit yang diakibatkan kadar kolesterol tinggi, dilansir Tribunternate.com dari Halodoc.com:
1. Jantung Koroner
Kadar kolesterol yang tinggi sangat berkaitan dengan jantung.
Karena jika kolesterol terlalu tinggi, menyebabkan lemak menumpuk pada dinding arteri.
Hal ini membuat arteri menjadi sempit sehingga menghambat aliran darah ke jantung.
Akibatnya, penderita kolesterol tinggi sangat berisko mengalami angina (nyeri dada) dan serangan jantung.
2. Stroke
Penyakit stroke juga diakibatkan adanya kolesterol tinggi dalam tubuh.
Diakibatkan pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat bahkan pecah.
Selain itu, bisa juga karena suplai darah menuju otak berkurang.
Saat terkena stroke, bagian otak tidak mendapatkan darah dan oksigen yang diperlukan sehingga fungsi otak terganggu.
3. Arteri Perifer (PAP)
Penyakit ini juga salah akibat dari kolesterol tinggi.
Penyakit ini bisa juga merujuk pada penyakit pembuluh darah di luar jantung dan otak.
Timbunan lemak yang menumpuk di sepanjang dinding arteri akan mempengaruhi sirkulasi darah, terutama arteri yang menuju ke kaki.
Selain itu, arteri pada ginjal juga bisa terkena penyakit semacam ini.
4. Diabetes Tipe Dua
Penyakit ini masih sangat berhubungan dengan kolesterol tinggi.
Diabetes sendiri dapat mempengaruhi kadar kolesterol yang berbeda-beda.
Jika kontrol gula sedang baik, pengidap penyakit diabetes akan cenderung mengalami peningkatan trigliserida, penurunan HDL, dan peningkatan LDL.
Akibatnya akan meningkatkan potensi penyakit pada aterosklerosis.
5. Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi dan kolesterol tinggi memang saling berhubungan.
Saat arteri mengeras dan menyempit yang diakibatkan plak kolesterol dan kalsium, jantung terus harus bekerja lebih keras memompa darah.
Akibatnya, tekanan darah semakin tinggi dan tidak normal.
(TribunTernate.com/Sri Handayani)