Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Cuitannya soal Ibu Kota Baru Diadukan Kaesang ke Jokowi, Tengku Zulkarnain Tagih Janji Kampanye

Kaesang Pangarep mengadukan cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain ke Jokowi.

Kolase/Instagram @jokowi @kaesangp
Presiden Jokowi dan Kaesang Pangarep 

TRIBUNTERNATE.COM - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep merespon cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain.

Kaesang bahkan mengadukan cuitan tersebut ke Jokowi.

Hal itu berawal dari cuitan Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter @ustadtengkuzul, pada Selasa (27/8/2019).

Dalam cuitannya, Tengku Zul menyebut pemindahan ibu kota tidak meningkatkan nilai ekonomi apa pun bagi negara dan rakyat Indonesia.

Ia justru menyebut bahwa pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur itu membahayakan pertahanan negara.

Lantaran, menurutnya, secara pertahanan sangat mudah dijangkau oleh China dengan kapal perang, pesawat tempur, serta rudal.

Selanjutnya, ia juga meminta para ahli intelijen untuk ikut angkat bicara.

Ria Ricis Pamit dari YouTube, Atta Halilintar Justru Aktif Kembali di Twitter, Kaesang: Auto Follow

Tengku Zul pun menyertakan gambar peta yang diberi garis lurus dari China ke Pulau Kalimantan.

"Pindah Ibukota Sama Sekali Tdk Meningkatkan Nilai Ekonomi Apapun bagi Negara dan Rakyat Indonesia.

Malah Secara Pertahanan Sangat Mudah Dijangkau China dgn Kapal Perang, Pesawat Tempur, bahkan Rudal China. Lurus dan Terbuka!

BAHAYA

Para Ahli Intelijen BICARALAH. Jgn Diam Saja...!," cuitnya.

Sontak cuitan Tengku Zul menuai pro dan kontra.

Termasuk putra ketiga Jokowi yang meneruskan cuitan itu kepada ayahnya.

Tak sampai disitu, rupanya melalui akun Twitternya, Tengku Zul kembali menuliskan cuitan terkait pemindahan ibu kota.

Ia mengakui bahwa banyak warganet yang sinis, netral dan ada pula yang memujinya.

Lagi-lagi ia memperingatkan bahwa letak ibu kota baru berbahaya bagi pertahanan bangsa.

Maka dari itu, ia juga meminta para intelijen untuk berbicara.

Cerita Jokowi Naik Mobil Syeikh Mohammed: Cari Merek Mobil Tanpa Bertanya, Malu Dikira Ndeso

Dalam cuitan terbarunya, Rabu (28/8/2019), Tengku Zul menyampaikan pesan yang ditujukan kepada Jokowi.

Ia menyebut bahwa tidak ada satu pun janji kampanye Jokowi yang berbunyi akan memindahkan ibu kota.

Tengku Zul justru menuding Jokowi terlalu buru-buru dalam memindahkan ibu kota baru ke Kalimantan Timur.

Ibu Kota Baru Resmi Dipindahkan ke Kaltim, Kemensetneg RI: Beban Pulau Jawa Semakin Berat

"Oya satu lagi perlu saya sampaikan ke Bapak @jokowi, dari seluruh janji kampanye bapak TIDAK ADA SATUPUN yg berbunyi MEMINDAHKAN IBUKOTA...

Alih alih bapak kerja keras utk memenuhi janji janji kampanye, kenapa malah NGEBET mindahkan Ibukota yg TIDAK MASUK JANJI KAMPANYE...?

Tks," tulisnya, Rabu (28/8/2019).

Jokowi: Ibu Kota Baru Pindah ke Penajem Paser Utara dan Kutai Kertanegara Kaltim, Ini Alasannya

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memindahkan ibu kota baru ke Kalimantan Timur, tepatnya di Penajem Paser Utara dan Kutai Kertanegara.

Hal itu diumumkan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi, dilansir TribunTernate.com dari siaran langsung Kompas TV.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengungkapkan alasan kenapa Kalimantan Timur dipilih sebagai ibu kota baru.

Alasan pertama yakni perihal kebencanaan.

Di mana wilayah Kalimantan Timur minim akan resiko bencana.

"Satu, resiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor," ujar Jokowi.

Selain itu, ada pula alasan lain yang membuat wilayah Kalimantan Timur dipilih sebagai ibu kota baru.

"Yang kedua, lokasinya yang strategis, berada di tengah-tengah Indonesia."

"Yang ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda," lanjut Jokowi.

Peletakan Batu Pertama Jalan untuk Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur Mulai Tahun 2020

Sedangkan alasan selanjutnya yakni karena daerah tersebut dinilai memiliki infrastruktur cukup lengkap dan lahan milik pemerintah juga cukup luas.

"Yang keempat, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap."

"Yang kelima, telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar," imbuhnya.

Jokowi berharap pemindahan ibu kota akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa. 

(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved