Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi

UPDATE: Gempa Susulan Sebanyak 782 Kali Terjadi di Kairatu Ambon Per Selasa (01/10/2019) Pagi

Update, hingga Selasa (01/10/2019) pukul 09.00 WIT wilayah Ambon telah terjadi gempa susulan sebanyak 782 kali.

KOMPAS.com/ RAHMAT RAHMAN PATTY
Rumah di Ambon ambruk setelah terbakar sesaat setelah gempa 6,8 magnitudo mengguncang daerah itu, Kamis (26/9/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maluku memberikan informasi terbaru mengenai kondisi terbaru terkait gempa susulan yang terjadi di wilayah Ambon dan sekitarnya per tanggal 01 Oktober 2019.

Hal ini disampaikan BMKG Maluku melalui unggahannya di akun media sosial Instagram, @infobmkgmaluku pada Selasa (01/10/2019).

Pascagempa utama yang terjadi sebesar M 6.8 yang kemudian diupdate menjadi M 6.5, hingga 01 Oktober 2019 pukul 09.00 WIT di wilayah Ambon telah terjadi 782 gempa susulan.

BMKG Catat Gempa Bumi Kembali Guncang Ambon pada Minggu Pagi, Terasa hingga Tulehu

Sedangkan 82 gempa di antaranya bisa dirasakan oleh masyarakat.

"Gempabumi susulan per tanggal 1 Oktober 2019 pukul 09.00 WIT (Gempabumi utama M 6.5 26 September 2019 08:46:45 WIT - Ambon) dirasakan di Kairatu, Ambon V MMI, Masohi III MMI, Banda II MMI," tulisan pada unggahan potret di akun Twitter @infoBMKGMaluku.

Sebelumnya, telah terjadi gempa bumi berskala M 3.3 terjadi di Selatan Kairatu, Seram Bagian Barat pada Selasa (01/10/2019) pagi.

Gempa terjadi pukul 07:29:11 WIT.

Pusat gempa berada di laut 26 kilometer Selatan Kairatu, Seram Bagian Barat.

Atau tepatnya 27 kilometer Timurlaut Ambon.

Lokasi gempa 3.58 lintang selatan, 128.37 bujur timur.

Kedalaman gempa bumi yakni sebesar 10 kilometer.

Gempa dilaporkan juga dirasakan Pusat Gempa Regional (PGR) IX.

"Info Gempa Mag:3.3 SR, 01-Oct-19 07:29:11 WIT, Lok:3.58 LS-128.37 BT (26 km Selatan Kairatu-SBB, 27 km Timurlaut Ambon), Kedlmn:10 km ::BMKG-PGR IX," tulis akun @infoBMKGMaluku.

Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

UPDATE: Gempa Susulan Sebanyak 641 Kali Terjadi di Kairatu Ambon, 30 Orang Meninggal Dunia

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

BMKG Maluku Catat Gempa Bumi M 3.5 Guncang Ambon, Senin (30/9/2019) Pagi

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

Kenang Setahun Gempa Sulteng, Adelia Pasha Ungkap Kesedihan saat Ziarah ke Pemakaman Massal Poboya

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(TribunTernate.com/Sri Handayani)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved