Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

'Sindir' Surya Paloh & Sohibul, Jokowi Diminta Berguru ke Kaum Jancukers, Sujiwo Tejo: Gratis Mas

Budayawan Sujiwo Tejo ikut menanggapi soal sindiran Jokowi terhadap pelukan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Ketum PKS Sohibul Iman.

dakwatuna.com
Sujiwo Tejo 

Selain itu, Jokowi juga telah memberikan tiga jatah menteri untuk Partai Nasdem.

Politisi muda PSI, Guntur Romli ikut menanggapi sindiran Jokowi soal Surya Paloh
Politisi muda PSI, Guntur Romli ikut menanggapi sindiran Jokowi soal Surya Paloh (twitter.com/@GunRomli)

"Banyak yg menganggap manuver Surya Paloh belakangan ini sbg upaya membangun 'Poros Baru 2024' , padahal 2019 baru selesai, NasDem dapat 3 menteri," tulis akun @GunRomli.

Arteria Dahlan Bentak dan Sebut Emil Salim Sesat, Sujiwo Tejo Desak Megawati Minta Maaf

Guntur Romli juga beranggapan Jokowi sudah melihat manuver ini dari jauh.

Terutama potensi yang bisa mengganggu koalisi di dalam pemerintahan, telah disindir keras oleh Jokowi.

"Jokowi sdah melihat manuver ini kejauhan, yg potensial bisa ganggu koalisi khususnya dlm pemerintahan... Ini sindiran keras Jokowi," pungkas Guntur Romli.

Kata Pengamat Soal Pelukan Surya Paloh dan Sohibul

Dilansir dari Tribunnews.com, pengamat politik Emrus Sihombing, menilai Jokowi berusaha menyampaikan pesan ketika melakukan sindiran kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Sindiran itu sendiri terkait pelukan Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

Dari aspek sosiologis dan psikologis, Emrus menilai sindiran Jokowi berusaha menyampaikan Paloh lebih dekat dengan Sohibul dibanding dengan Jokowi sendiri.

"Dari sudut ucapan itu sama saja Pak Jokowi mengatakan sekarang Paloh lebih dekat, lebih hangat, dengan Sohibul dibanding dengan Jokowi selama ini," ujar Emrus, Kamis (7/11/2019).

Ia mengatakan dari aspek sosiologis, jarak antara orang yang satu dengan yang lain semakin dekat seperti berpelukan tentu berbeda dengan yang berjarak lima hingga sepuluh meter.

Menurutnya, relasi dan interaksi orang yang berpelukan tentu lebih dekat.

Sementara orang yang relasinya tak baik, maka saling sapa saja belum tentu mau. Begitu melihat satu sama lain, biasanya akan ada tindakan sosial supaya pada akhirnya mereka tidak bertemu.

"Nah kalau ini kan mereka (Paloh dan Sohibul) berangkulan, sangat erat sekali. Pelukan itu pun saya lihat dari berbagai media sangatlah luar biasa," kata dia.

Jabatan Wakil Panglima TNI Kembali Diaktifkan Jokowi Melalui Perpres Ini

"Dari psikologis, ada ikatan emosional lebih dekat antara Paloh dan Sohibul. Biasanya itu terjadi karena di antara mereka terjadi sesuatu yang sifatnya saling menguntungkan satu dengan yang lain," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved