Ini Kondisi Sekolah di Pedalaman Mappi Papua yang Ditulis dalam Surat Terbuka untuk Nadiem Makarim
Surat terbuka yang ditulis Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT) Kabupaten Mappi, Diana Cristiana Da Costa Ati untuk Mendikbud Nadiem Makarim viral.
Untuk mencapai kampung tersebut, dia harus bertolak dari Distrik Assue menggunakan perahu ketinting dengan waktu tempuh kurang lebih 9 jam.
"Kami beberapa kali bertemu rumpun tebu rawa yang menghalangi perjalanan yang cukup menguras tenaga untuk dilewati. Kami berhenti dan membersihkan jalan tertutup itu. Ada yang terbayarkan dari perjalanan itu. Banyak ikan gabus bermunculan, berlompatan di permukaan air. Udara yang menyegarkan pikiran sedikit membantu melupakan letih yang menjalar dalam tubuh," cerita Diana.
Berharap Menteri Nadiem turun tangan

Dalam suratnya, Diana menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang guru yang hanya ingin memperhatikan nasib anak asuhnya.
Dirinya juga menjelaskan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang seharusnya untuk keperluan sekolah, seakan tidak tersentuh.
Bagaimana tidak, ruang kelas layaknya gudang harus ditempati untuk menuntut ilmu.
Tidak ada seragam, buku, pensil, meja dan bangku layak pakai. Anak-anak harus duduk di lantai, membungkuk untuk belajar menulis. Ada beberapa bangku namun sudah reyot.
Dirinya pun berharap Menteri Pendidikan Nadiem mendengarkan jeritan hati para siswa di pedalaman Mappi, Papua.
(Penulis: Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra | Editor: Robertus Belarminus)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kondisi Sekolah di Papua, yang Ditulis dalam Surat untuk Mendikbud Nadiem"