Djaduk Ferianto Meninggal
Djaduk Ferianto Tutup Usia, Tompi: Kearifan Budi & Hangatnya Tuan Akan Selalu Manis Dikenang
penyanyi Tompi juga turut berduka atas meninggalnya Djaduk Ferianto. Ia menyampaikan ucapan bela sungkawa.
"Minggu depan seharusnya perform di Ngayogjazz 2019, biasanya duduk2 ngopi ngobrol lamaa amaa mas djaduk sebelum naik panggung.
Mendengar ceritanya ttg bagaimana bahagianya warga desa mensupport perhelatan jazz itu.
Beliau mengajari tanpa menggurui. RIP mas," imbuhnya.
Melansir Kompas.com, Djaduk tutup usia di usia 55 tahun pada Rabu dini hari pukul 02.30.
Jenazah Djaduk akan disemayamkan di Padepokan seni Bagong Kusudiardjo di Yogyakarta pada Rabu siang.
Menurut rencana, Djaduk akan dikebumikan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, pada Rabu sekitar pukul 15.00.
Djaduk Ferianto dilahirkan di Yogyakarta pada 19 Juli 1964.
Dia merupakan putra bungsu seniman tari legendaris Bagong Kussudiardjo.
Bersama grup musik Kua Etnika dan Sinten Remen, Djaduk memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan modern.
Selain bermusik, Djaduk juga aktif sebagai anggota Teater Gandrik.
Dia pernah menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan mengerjakan ilustrasi musik untuk film.
• Seniman Musik Djaduk Ferianto Meninggal Dunia 3 Hari Sebelum Tampil di Ngayogjazz
Sempat Ikut Rapat Ngayogjazz
Board Creative Ngayogjazz Novindra Dirantara mengatakan, almarhum masih sempat mengikuti rapat Ngayogjazz sebelum berpulang.
"Jam 12 tadi malam masih sempat rapat untuk Ngayogjazz lalu pamit pulang," kata Board Creative Ngayogjazz, Novindra Dirantara kepada Kompas.com.
Kemudian, saat di rumah, Djaduk mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 02.30.
"Di rumah sempat tidur, lalu terbangun dan merasa kesakitan. Jam 02.30 meninggal di rumah," ujar Novindra.
(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari, Kompas.com)