Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Serba Serbi Kabar Ahok 'BTP' jadi Bos BUMN: Alasan Pemilihan, Penolakan, dan Status Mantan Napi

Sejak kabar pemilihan dirinya sebagai direksi di salah satu BUMN tersiar, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah tak lepas dari sorotan publik.

TribunJatim.com
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok rencananya akan memimpin salah satu BUMN strategis. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sejak kabar pemilihan dirinya sebagai direksi di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersiar, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah tak lepas dari sorotan publik.

Berbagai komentar dan sikap, baik pro maupun kontra bermunculan sebagai reaksi atas kabar tersebut.

Berikut TribunTernate merangkum berita terkait kabar masuknya Ahok 'BTP' ke BUMN.

Mulai dari alasan pemilihan, status mantan napi, hingga dukungan sejumlah tokoh.

1. Alasan Kementerian BUMN Pilih Ahok
Setidaknya ada tiga alasan mengapa Kementerian BUMN memilih Ahok.

Pertama, Ahok dinilai sebagai sosok yang mampu mendukung kemajuan salah satu BUMN.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN membutuhkan orang-orang seperti Ahok yang bisa mendukung BUMN.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga (Kompas TV)

Kedua, Ahok memiliki kapasitas yang sudah diakui publik.

Hal itu dibuktikan dengan rekam jejaknya sebagai pejabat publik.

Ketiga, usia Ahok saat ini masih terbilang muda, sehingga menjadi poin yang cukup penting untuk membantu BUMN.

Dengan tiga poin tersebut, Ahok dipastikan akan mengisi posisi strategis di BUMN.

2. Reaksi Jubir Presiden
Juru Bicara (Jubir) Presiden, Fadjroel Rahman menyebut Ahok harus mundur dari PDIP jika nantinya mengisi komisaris di BUMN.

Namun pernyataan tersebut kemudian ia ralat.

Ia mengakui keliru akan pernyataannya tersebut karena Ahok hanya kader partai, bukan pengurus partai.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman (Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com)

"Kader tidak masalah, sepanjang bukan pengurus parpol dan/atau calon legislatif dan/atau anggota legislatif," kata Fadjroel kepada wartawan, Senin (18/11/2019).

Sebelum Fadjroel Rahman meralat ucapannya, Ahok sempat menegaskan bahwa tak akan keluar dari PDIP.

Ia mengungkapkan tidak akan mundur karena dirinya bukanlah pengurus partai maupun anggota dewan.

"Ya kalau secara peraturan, yang tidak boleh itu pengurus partai atau anggota dewan, saya kan hanya kader," ucapnya dikutip pemberitaan Kompas TV, Kamis (14/11/2019).

Ia menyebut jika peraturan tidak melarang harus mundur dari keanggotaan partai, maka dirinya tetap anggota partai.

"Emang PDI partai terlarang, enggak kan. Kalau peraturannya enggak ya saya tetap anggota partai," ucapnya.
Ahok juga mengungkap kesetiaannya kepada PDIP.

"Saya setia sama PDI Perjuangan kok," ujarnya.

3. Reaksi Tokoh Partai Politik
Sejumlah partai politik turut bereaksi atas dimintanya Ahok menjadi direksi salah satu BUMN.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menilai Ahok bukan sekedar potilikus, namun sosok profesional untuk mengelola BUMN.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto (TRIBUNNEWS.COM/Irwan Rismawan)

“BUMN sekarang kan memang sudah diisi profesional, tidak masalah. Saya tak sebut nama tapi saya bicara mengenai seorang profesional yang masuk BUMN,” ujar Airlangga

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda )

Ia setuju pengangkatan Ahok sebagai pimpinan di salah satu BUMN.

"Diluar kontroversinya di Jakarta, saya yakin pak @basuki_btp ini punya kemampuan mumpuni. Kalau bisa pak Ahok ini diberikan BUMN besar, yg mengurusi hajat hidup orang banyak mas@erickthohir. Seperti PLN atau @pertamina. Jgn BUMN yg "ecek-ecek". Agar kemampuannya tersalurkan pas!," tulisnya di akun Twitter.

Sedangkan Partai Gerindra menghormati keputusan Kementerian BUMN, namun pihaknya menyarankan agar Menteri BUMN berkoordinasi dengan KPK dan BPK terlebih dulu.

4. Reaksi Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo membenarkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sedang menjalani proses untuk menjadi pimpinan di salah satu BUMN.

"Kita tahu kinerjanya Pak Ahok. Jadi, ini masih dalam proses seleksi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Ucapan Duka Jokowi untuk korban bencana alam gempa bumi di Ambon hingga dua mahasiswa korban aksi demontrasi di
Presiden Jokowi (instagram.com/@jokowi)

Saat ditanya apakah Presiden Jokowi sendiri yang merekomendasikan Basuki untuk menjadi salah satu bos di BUMN, ia tidak menjawabnya.

Jokowi hanya mengulangi pernyataannya kembali bahwa Basuki tetap harus mengikuti seleksi.

"Ini kan masih proses seleksi," kata Jokowi.

5. Ditolak Serikat Pekerja Pertamina
Dari tiga BUMN yang ditawarkan kepada Ahok, yakni Pertamina, PLN, dan Krakatau Steel, santer beredar bahwa Ahok akan menjadi petinggi Pertamina.

Kabar Ahok menjadi petinggi Pertamina mendapat penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu dan PA 212.

Serikat Pekerja tolak Ahok di Pertamina
Serikat Pekerja tolak Ahok di Pertamina (Tribunnews.com/Instagram ariegoem)

Namun Ahok menanggapi santai aksi tersebut.

"Kayanya hidupku ditolak melulu," canda Ahok.

Keterangan tersebut ia sampaikan ketika menghadiri workshop yang diselenggarakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Meskipun menuai beberapa aksi penolakan, Ahok menyatakan akan tetap bersedia menerima tawaran Erick Tohir untuk menjadi pimpinan di perusahaan BUMN.

"Yaa kalau ditunjuk, saya harus siap dong," ujar Ahok.

Ia menjelaskan dalam hidup ini tidak ada sesuatu yang akan berjalan dengann mulus.

Ahok sempat berkelakar, jika Tuhan kerap ditentang, apalagi dengan manusia.

"Hidup ini nggak ada yang seluruhnya tulus 100 persen, Tuhan aja ada yang nentang kok," imbuhnya.

6. Status Mantan Narapidana

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menyatakan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menjabat di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) walaupun pernah berstatus sebagai narapidana.

Menurutnya, mantan narapidana dilarang menjadi pejabat publik, sedangkan BUMN bukan badan hukum publik.

"BUMN bukan badan hukum publik dia badan hukum perdata. Badan hukum perdata itu tunduk pada undang undang Perseroan Terbatas (PT)."

Mahfud MD
Mahfud MD (Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Sementara itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman menyebut status Ahok sebagai mantan terpidana penodaan agama tidak bermasalah.

Ia mengungkapkan yang terpenting Ahok tidak menjadi terpidana kasus korupsi.

"Jadi kalau mau masuk BUMN bersih, di dalam bersih-bersih dan keluar bersih. Begitu saja," ujarnya.

Mengacu UU No. 19/2003 tentang BUMN pasal 45 ayat (1), tidak ada persoalan terkait status mantan napi yang menjadi bos atau pimpinan di BUMN.

7. Mulai Bertugas Awal Desember
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan jika Ahok akan bertugas mulai awal Desember mendatang.

"Segera, mungkin diawal Desember," tutur Erick Thohir dalam tayangan yang diunggah YouTube TVOneNews, Kamis (14/11/2019).

Pengusaha Erick Thohir saat diwawancara secara khusus oleh Tribunnews, di Jakarta, Senin (30/9/2019). Wawancara tersebut seputar aktivitas Erick Thohir saat ini dan juga isu dirinya yang dicalonkan menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua.
Pengusaha Erick Thohir saat diwawancara secara khusus oleh Tribunnews, di Jakarta, Senin (30/9/2019). Wawancara tersebut seputar aktivitas Erick Thohir saat ini dan juga isu dirinya yang dicalonkan menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua. (Tribunnews/Herudin)

Saat disinggung terkait siapa yang berinisiatif mengajak Ahok untuk bergabung di BUMN, Erick menuturkan jika BUMN membutuhkan banyak figur untuk membantu BUMN.

"Ya memang kan perlunya banyak figur di BUMN untuk membantu BUMN," jelas Erick Thohir.

Saat ditanya alasan kenapa memilih Ahok, Erick Thohir menuturkan jika Ahok merupakan tokoh yang konsisten.

"Ya saya rasa beliau juga tokoh yang konsisten yang sudah jelas track record-nya bisa terus membangun," ujar Erick Thohir(*)

 
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved