Kritisi Prabowo soal Kirim Taruna, Dahnil Anzar Sindir Wawasan PKS: Harusnya Sudah Paham
Jubir Prabowo Subianto, Dahnil Anzar menanggapi kritisi PKS soal kebijakan Prabowo mengirim taruna yang dianggap masih belum jelas dan baru.
Ia mengatakan banyak hal yang bisa dipelajari dengan mengirim taruna ke luar negeri.
"Maksud Pak Prabowo mengirim itu, untuk meningkatkan kapasitas tentang kemiliteran, tentang budaya militer di luar negeri," jelas Dahnil.
"Sehingga ketika mereka selesai menjadi taruna dan menjadi perwira, pengetahuan dan wawasan geopolitiknya kemudian kemiliterannya secara internasional dengan perspektif budaya yang berbeda-beda, itu bisa tumbuh," tambahnya.
Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta melihat pengiriman personil militer ke luar negeri memang sudah ada sejak dulu, namun yang dikirim bukan taruna tetapi TNI.
Sukamta mengatakan pengiriman anggota TNI ke luar negeri memiliki tujuan yang sama dengan apa yang telah dijelaskan oleh Dahnil Anzar.
"Selama ini yang dikirim itu bukan taruna, tapi anggota TNI, apakah itu perwira atau apa," ujar Sukamta.
"Dikirim untuk mendapatkan wawasan atau pelatihan lebih lanjut ke satu negara yang dipandang cukup memadai untuk mendapatkan feedback, pengayaan," tambahnya.
Sukamta lanjut mengatakan rencana Prabowo mengirim taruna adalah hal yang baru, ia juga mengingatkan bahwa taruna itu masih belum resmi menjadi anggota TNI.
Karena untuk dapat menjadi anggota TNI, seorang taruna harus terlebih dahulu lulus dari sekolah militer.
"Kalau taruna memang barang baru, taruna ini kan masih siswa belum tentu diterima (di TNI)," kata Sukamta.
Kemudian Sukamta mempertanyakan tujuan yang jelas dari pengiriman taruna tersebut.
"Kalau dikirimkan ke luar negeri dalam rangka apa, apakah dalam rangka pertukaran pelajar atau dalam rangka semacam sekolah double degree," tutur Sukamta.
"Saya kira ini memang harus dijelaskan lebih detail lebih rinci, nanti kalau sudah lebih detail, lebih rinci baru bisa kita diskusikan," imbuhnya.
Video dapat dilihat di menit awal
Kebiasaan Prabowo Sebelum Bekerja sebagai Menteri Pertahanan Indonesia