Ini Alasan Nama Arief Poyuono, Andre Rosiade, dan Fadli Zon Tak Ditunjuk Jadi Jubir Partai Gerindra
Tidak adanya nama Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono sebagai Juru Bicara Partai Gerindra menimbulkan pertanyaan publik.
TRIBUNTERNATE.COM - Baru-baru ini publik dibuat penasaran dengan nama-nama Juru Bicara Partai Gerindra yang baru.
Dimana Jubir Partai Gerindra kali ini tidak ada nama Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono.
Pasalnya ketiga tokoh tersebut sering menjadi perhatian publik tentang berbagai sikap dan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan.
Tidak jarang pernyataan dan sikap ketiga tokoh tersebut menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
Tidak dipilihnya Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono sebagai Juru Bicara Partai Gerindra kemudian ditanggapi oleh Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dilansir tayangan Kompas TV, Dahnil Anzar pun menjelaskan tidak adanya nama-nama tokoh tersebut di jajaran Jubir Partai Gerindra.
Ia menjelaskan penentuan juru bicara partai Gerindra ditentukan oleh keputusan bersama oleh partai dan kemudian Ketua Umum partai, Prabowo Subianto menyetujuinya.
Adanya juru bicara partai ini merupakan langkah partai untuk membentuk keseragaman narasi, menjaga harmonisasi berkomunikasi, terlebih untuk menjaga situasi politik saat ini.
"Sederhana sebenarnya karena kan terkait dengan kebijakan politik partai kemudian dalam situasi-situasi isu tertentu kita membutuhkan harmonisasi narasi," kata Dahnil.
"Kita membutuhkan keseragaman narasi untuk menghindari narasi yang saling bertabrakan, pak prabowo menunjuk beberapa orang untuk menjadi jubir partai," ujar Dahnil.
Terkait isu tidak dipilihnya Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono karena mereka sering bersikap dan menyatakan pernyataan yang berlawanan dengan kebijakan partai, Dahnil kemudian menjelaskanya.
Apa yang dilakukan Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono tidak menjadi masalah dan kami semua menghormati.
Terlebih mereka-mereka tersebut adalah anggota parlemen, yang menyuarakan dan bersikap sesuai dengan suara konstituenya demi membela kepentingan publik.
Yang menjadi perhatian partai adalah terkait dengan sikap umum partai dan sikap politik partai.
"Itu tentu fungsi beliau sebagai anggota-anggota parlemen tidak ada masalah, kita menghormati, partai juga memberikan ruang yang cukup luas kepada seluruh anggota parlemen untuk bersikap mewakili konstituenya dan juga memfungsikan dirinya untuk membela kepentingan publik atau rakyat dalam hal ini," katanya.
"Jadi yang terutama yang ditertibkan oleh partai yaitu terkait dengan sikap sikap umum partai, kemudian sikap politik, terkait dengan politik dan pembangunan," ujar Dahnil.
Terkait dengan kemungkinan Jubir yang sudah dipilih dapat berubah, Dahnil menyebutkan kemungkinan berubah bisa saja terjadi.
"Semua tergantung dengan kebutuhan partai dan kebutuhan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto,"tambahnya.
Tanggapan Fadli Zon
Menanggapi tidak dipilihnya ia menjadi Jubir Partai Gerindra, Fadli Zon menegaskan akan tetap menjadi juru bicara rakyat untuk bersuara dan mengkritisi kinerja pemerintah.
"Dalam posisi sebagai parlemen, sesuai konstitusi, saya harus tetap mengawasi jalannya pemerintahan. Jadi saya jadi jubir rakyat sejak jadi Wakil Ketua DPR (2014-2019), hingga sekarang," tegas Fadli Zon.
Ia menambahkan, ia terpilih menjadi wakil rakyat, yang mewakili aspirasi rakyat, jadi ia harus menjadi juru bicara rakyat.
"Karena itu saya menempatkan diri sebagai juru bicara rakyat. Jadi bukan hanya menjadi juru bicara partai,"tegas Fadli Zon.
Dia memahami, bila kini Gerindra memerlukan adanya juru bicara partai.
Mengingat Gerindra, posisinya sekrang telah berubah menjadi koalisi bersama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Dalam posisi demikian, kata Fadli Zon, tentu Gerindra perlu menunjuk orang-orang yang dekat dengan kekuasaan untuk menjadi juru bicara.
"Mungkin, karena butuh orang-orang yang dekat kekuasaan, kemudian untuk bicara tentang keberhasilan-keberhasilan dari kekuasaan sekarang. Mereka menjadi juru bicara atau semacam memuji-muji kekuasaan," jelas Fadli Zon.
Tanggapan Arief Poyuono
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menilai penunjukan kelima juru bicara Partai Gerindra tersebut merupakan langkah yang tepat.
Arif menyadari jika dirinya tidak mempunyao pengalaman Hubungan Masyarakat.
Bahkan Arif sempat berkelar, keahlian yang ia punyai adalah hanya bisa memangul karung dan memobilisasi masyarakat.
"Saya ini tidak punya pengalaman sebagai jubir. Karena saya ini tidak berlatar belakang sebagai PR. Saya ini keahliannya cuma bisa manggul karung dan memobilisasi masyarakat," ujar Arief.
Ia mengaku dirinya tidak sehebat lima juru bicara yang telah diangkat Prabowo.
"Mungkin pak Prabowo tahu, saya ini tidak punya kemampuan PR, juga tidak pintar bahasa Inggris dan Sekolahnya rendah tidak seperti para jubir yang orang-orang cerdas dan pintar," ucap Arief Poyuono.
"Kalau saya ini kan cuma kuli, tidak punya pengalaman. Saya hanya bisa ngomong kalau wartawan bertanya kepada saya. Karenanya kalau saya jadi jubir, bisa jadi kacau," ucapnya.
Arief Poyuono menyebut, seorang juru bicara harus bisa mengetahui segala permasalahan yang terjadi dari segala aspek.
Baik ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, agama, keamanan dllnya.
"Sayangnya saya ini tidak punya kemampuan untuk itu. Karena waktu kerja, saya bukan seorang PR. Saya hanya kuli di perusahaan," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selama ini dirinya berbicara mengenai fakta yang sesungguhnya, tanpa ada polesan bahasa PR di dalamnya.
"Saya kalau berbicara itu melihat kebenaran itu berdasarkan fakta. Apa yang saya katakan selama ini kan dari fakta, bukan bohong-bohongan. Kalau saya katakan faktanya tidak benar, ya tidak benar. Kalau faktanya benar ya saya bilang benar. Maklum, saya ini bekas kuli," jelasnya.
Tanggapan Andre Rosiade
Wakil Sekrtaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade menilai keputusan penunjukan kelima juru bicara khusus sudah tepat.
Ia berpendapat, juru bicara tersebut ada dan ditunjuk agar segala kebijakan partai, komunikasi partai terhadap segala sesuatu dapat berjalan dengan jelas.
“ Ya tentu hal itu sudah langkah yang tepat untuk mengambil sikap menunjuk resmi lima orang jubir partai, agar sikap atau statement para politisi sesuai dengan arah kebijakan partai,” kata Andre Rosiade.
Hal yang lain, tujuan juru bicara itu untuk meluruskan pernyataan dan sikap Partai Gerindra.
Ketika ditanya mengenai kader-kader yang dianggap tidak sesuai dengan arahan partai, Andre enggan menjawabnya
“Menurut saya wajar partai mengambil keputusan, menertibkan pernyataan kader kader Gerindra saya rasa tidak ada masalah,” katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto telah menunjuk 5 Juru Bicara.
Kelima juru bicara tersebut akan menyampaikan berbagai informasi yang khususunya terkait dengan sikap dan kebijakan partai Gerindra.
Adapun kelima jubir partai Gerindra tersebut antara lain Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Habiburokman, Ahmad Riza Patria, Sugiono.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Arief Poyuono, Andre Rosiade, dan Fadli Zon Tidak Ditunjuk Jadi Jubir Gerindra, Ini Penjelasanya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/wakil-ketua-dpr-fadli-zon.jpg)