Protes Edhy Ekspor Benih Lobster, Susi Tunjukkan Data Ekspor Lobster RI Melambung Sejak 2016
Susi Pudjiastuti secara terang-terangan tak setuju kalau ekspor benih lobster kembali dibuka.
Pertama, soal tempat. Ia menyebut selama ini budidaya lobster masih bercampur dengan budidaya ikan.
"Kalau secara teknologi kita enggak kalah. Tapi kalau Vietnam itu secara masif di dalam satu kawasan. Kalau kita ini kan bercampur juga dengan kerapu dan budidaya yang lain. Jadinya (budidaya lobster) sebagai sambilan," kata Slamet di Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Kedua, soal pakan. Slamet menuturkan, sulitnya budidaya lobster di dalam negeri juga terjadi karena belum adanya pakan yang sesuai untuk lobster.
Sejauh ini, pakan lobster masih menggunakan ikan rucah yang gizinya terbatas.
Ke depan kata dia, perlu ada penelitian lebih lanjut soal pakan lobster. Alih-alih ikan rucah, pakan ikan bisa bergantung kepada pelet yang bahan bakunya berasal dari nabati.
"Kendalanya adalah pakan yang sesuai untuk lobster walaupun di beberapa tempat sudah ditemukan," kata dia.
"Dengan pelet bisa diramu dengan gizi yang dibutuhkan lobster. kalau ikan sendiri kan gizinya terbatas pada itu, belum tentu cocok untuk lobster," sambung Slamet.
Ketiga, Indonesia juga belum menguasai pembiakan artificial (artificial breeding). Pembiakan lobster sepenuhnya masih mengandalkan alam yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.
"Artificial breeding itu belum. Yang ada itu adalah masih telur yang dibawa induk dari alam. Dan perkawinan juga belum," ucap dia. (Kompas.com/Fika Nurul Ulya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bantah Edhy, Susi Pamer Data Ekspor Lobster RI Meningkat Sejak 2016 dan Kenapa Benih Lobster Tak Dibudidaya Saja? Ini Kendalanya Kata KKP