Mampukah Ahok Tagih Piutang ke Pemerintah hingga Kerjakan Deadline Sebulan Benahi Pertamina?
Said Didu meminta Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak hanya diberi tugas soal bagaimana penerapan program B30.
TRIBUNTERNATE.COM - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memang sering menjadi sorotan.
Kali ini mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu meminta Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak hanya diberi tugas soal bagaimana penerapan program B30.
B30 merupakan program pencampuran minyak sawit mentah (crude palm oils/CPO) sebanyak 30 persen ke bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
“Kalau Ahok diberi tugas disuruh bereskan B30, itu (B30) tugasnya kepala divisi. Dia kan katanya orang hebat, orang hebat harusnya kasih kerjaan yang berat,” ujar Said dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Said menyarankan, seharusnya Ahok diberi tugas untuk menjadi fasilitator antara Pertamina dan pemerintah.
Misalnya, dia harus datang menemui Presiden Joko Widodo dan menyatakan jangan lagi menugaskan Pertamina dengan tugas-tugas yang malah membebani kinerja keuangan perusahaan pelat merah itu.
“Tugasnya Ahok seharusnya datang ke presiden, bilang jangan lagi tugasin Pertamina yang malah membebani,” kata Said.
Selanjutnya, Ahok diminta datang menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Said, Ahok harus berani menegaskan ke Luhut bahwa jangan ada lagi orang-orang yang mengintervensi investasi yang masuk ke Pertamina untuk pembangunan kilang.
Kemudian, Ahok juga perlu menemui Menteri ESDM Arifin Tasrif soal mekanisme pelelangan blok migas. Menurut Said, dahulu Pertamina diberikan secara cuma-cuma untuk mengelola suatu blok migas yang telah habis masa kontraknya.
“Keempat, datang ke Menteri Keuangan (Sri Mulyani) minta bayar utang pemerintah ke Pertamina. Dia (Ahok) kan katanya orang hebat, kasih dong tugas itu, kalau B30 itu kerjaan ecek-ecek,” ucap dia.
Per Mei 2019, pemerintah disebut memiliki utang ke Pertamina sebesar Rp 41,6 triliun. Utang tersebut berasal dari kompensasi dari pemerintah ke Pertamina yang telah menjual harga BBM premium dan solar di bawah harga keekonomiannya. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Kabar Buruk Ahok Cuma Dapat Waktu 1 Bulan Benahi Pertamina dari Erick Thohir, Ada 142 Anak Usaha
Komitmen dan kemampuan Basuki Tjahaja Purnama Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina akan diuji.
Ahok cuma dapat waktu sampai Januari dari Erick Thohir untuk membereskan 142 anak usaha Pertamina.
Anak, cucu, dan cicit usaha BUMN memang salah satu penyebab bobroknya BUMN Indonesia.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati diberi batas waktu oleh Menteri BUMN Erick Thohir membongkar 142 anak usaha Pertamina.
Setelah menggelar rapat bulanan, Erick Langsung instruksikan meminta data rinci 142 anak usaha Pertamina itu harus dilaporkan kepadanya pada Januari mendatang.
Data-data tersebut diperlukan, karena Erick tak mengetahui bidang apa saja yang dikerjakan anak usaha Pertamina.
Menteri BUMN Erick Thohir sangat menanti laporan dari Ahok dan Nicke mengenai 142 anak usaha tersebut.
Erick mengingatkan jangan sampai anak usaha hanya diisi oleh oknum dan menggerogoti Pertamina. Erick tak tanggung akan segera sikat oknum terkait.
Lebih lanjut Erick mengaku heran dengan jumlah anak usaha yang dimiliki Pertamina. Untuk itu Erick pastikan Ahok dan Nicke mampu merinci data tersebut.
Sementara itu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati akan merampingkan seluruh anak dan cucu perusahaan yang saat ini jumlahnya mencapai 142 perusahaan.
Perampingan akan dilakukan dengan cara holding atau penggabungan bagi perusahaan yang memiliki core bisnis sama. (Tribun-timur.com/*)
Sumber:
Kompas.com: "Ahok Diminta Berani Tagih Piutang Pertamina ke Pemerintah"
Tribun-timur.com: Kabar Buruk Ahok Cuma Dapat Waktu 1 Bulan Benahi Pertamina dari Erick Thohir, Ada 142 Anak Usaha