Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ombudsman Periksa Kamar Setnov

Setnov Dkk Kemungkinan Tak Tempati Sel Mewahnya Lagi Gara-gara Lapas Sukamiskin Direnovasi

Komisioner Ombdusman Adrianus Meliala mengungkapkan bahwa penempatan narapidana di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, akan diacak.

Editor: Sansul Sardi
TribunJabar.id/Mega Nugraha
Adrianus Meliala, Kakanwil Kemenkumham Jabar Liberti Sitinjak, Kalapas Sukamiskin Abdul Karim dan petugas perbaikan kamar, Sabrius di kamar Setya Novanto di Lapas Sukamiskin, Jumat (20/12/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM -‎ Komisioner Ombudsman Republik Indonesia kembali mengunjungi Lapas Sukamiskin di Jalan AH Nasution, Bandung.

Kunjungan itu dipimpin Adrianus Maleila.

Adrianus Meliala mengungkapkan bahwa penempatan narapidana di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, akan diacak.

Hal itu juga berlaku bagi terpidana kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Djoko Susilo.

Dengan begitu, ketiga napi korupsi tersebut kemungkinan besar tidak akan menempati sel mewah mereka lagi.

"Semua peruntukkan dari semua sel itu akan diacak sehingga ada kemungkinan, besar kemugkinan Setya Novanto dan kawan-kawan tidak akan kembali ke situ (sel mewahnya)," ungkap Adrianus ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (22/12/2019).

Progres renovasi

Saat ini, Lapas Sukamiskin sedang dalam proses renovasi. Selama renovasi, ketiga terpidana kasus korupsi tersebut dan napi lainnya dipindah ke blok lain. 

Renovasi itu dilakukan Kementerian Hukum dan HAM usai kunjungan Ombudsman pada September 2019 silam.

Dari kunjungan sebelumnya, Ombudsman menemukan fasilitas mewah. Salah satunya pada sel terpidana kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto yang lebih besar dan lebih mewah dibanding sel napi lainnya.

Kemudian, pada Jumat (20/12/2019) lalu, Adrianus datang untuk melihat proses renovasi atas undangan kakanwil.

Menurutnya, proyek renovasi tersebut sudah mencapai 90 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun.

Lantai marmer dan kasus springbed

Dalam kunjungan tersebut, sel ketiga napi tersebut ternyata masih belum kembali ke standar. Misalnya, lantainya ada yang menggunakan marmer dan kasur springbed.

Meskipun, Adrianus mengungkapkan bahwa sel Djoko Susilo tidak semewah dua terpidana kasus korupsi lainnya.

Menurutnya, pihak kakanwil serta kalapas tidak mengetahui perihal temuan itu. Kakanwil, katanya, langsung memanggil pihak kontraktor terkait hal tersebut.

"Dia (kakanwil) enggak suka dengan hal seperti ini dan kemudian memanggil kontraktor dan meminta agar hal ini diperbaiki sesuai dengan spesifikasinya," kata dia. 

"Dan mengancam bahwa kalau tidak distandarkan seperti spesifikasinya maka dia tidak mau bayar sisa kontrak yang sudah disepakati." 

Koordinasi dengan cagar budaya

Adrianus menambahkan bahwa kakanwil juga berkoordinasi dengan tim cagar budaya serta dinas terkait perihal renovasi tersebut.

Sebab, ada sel pada lapas yang telah dimodifikasi. Padahal, lapas tersebut berstatus sebagai bangunan cagar budaya.

Modifikasi terjadi pada sel yang ditempati ketiga napi koruptor itu. Kamar tahanan yang ditempati ketiganya terdiri dari dua sel yang dijadikan satu.

Adrianus menuturkan, hal itu yang menyebabkan sel ketiganya lebih luas dibanding sel lainnya.

"Kakanwil sedang menimbang-nimbang apakah akan menutup kembali bagian yang sudah dijebol itu atau membiarkannya karena kalau ditutup pun kan sudah tidak sama seperti sebelumnya. Makanya dia akan berkonsultasi dengan dinas cagar budaya," ucap Adrianus. (Kompas.com/Devina Halim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lapas Sukamiskin Direnovasi, Setnov Dkk Kemungkinan Tak Tempati Sel Mewahnya Lagi"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved