Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Orangtua Kandung yang Aniaya Anaknya hingga Lumpuh dan Penuh Luka Diusir Warga Kampung

Anak berumur 7(MR)diduga menjadi korban penganiayaan orangtua kandungnya sendiri.

Editor: Sansul Sardi
Kolase Tribun Jabar
bocah aniaya orangtua kandung 

TRIBUNTERNATE.COM -- Kisah memilukan harus dialami seorang bocah umur 7 tahun.

Bocah berinisial MR asal Pangalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat tersebut saat ini hanya terbaring lemah.

MR diduga menjadi korban penganiayaan orangtua kandungnya sendiri.

Bahkan, korban sampai mengalami kelumpuhan diduga akibar dianiaya oleh orangtua kandungnya.

Saat ini, MR tinggal dan dirawat di rumah orangtua angkatnya.

Sementara itu, orangtua kandung MR telah di oleh warga kampung lantaran perbuatan jahatnya.

Wakil Ketua Komunitas Lets'go Sedekah, Heri, mengatakan MR sementara tinggal bersama orangtua angkatnya, Alit Rokoyah (45) bersama kakaknya, Nani Suryani (47).

Mereka tinggal di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Bersyukur Diblacklist Stasiun TV Gara-gara Berkata Kasar, Nikita Mirzani: Akhirnya Gw Bebas

Catat! Ini Jadwal Konser BTS Map of The Soul Tour 2020, Singapura dan Hong Kong Tidak Termasuk!

"Kondisi MR sekarang tidak bisa apa-apa. Jangankan berjalan, ngomong saja sudah tidak bisa," ungkap Heri kepada Tribun Jabar, Selasa (21/1/2020).

"Duduk tak bisa, dan kalau tiduran mau ganti posisi juga harus dibantu tak bisa sendiri," sambung Heri.

Menurut Heri, kondisi MR sangat memprihatinkan lantaran tubuhnya penuh luka diduga karena dianiaya oleh orangtua kandungnya.

"Sekujur tubuh lukanya penuh. Dari kepala sampai ke ujung kaki itu banyak bekas luka," kata Heri.

Bahkan, kata dia, MR saat ini sulit menerima asupan makanan sehingga tubuhnya semakin lemah.

"Susu juga kemarin pakai selang lewat hidung, cuma sekarang selangnya dicabut karena katanya selangnya sempat mampet."

"Manggil dokter harusnya seminggu sekali tapi dokternya katanya kini tak datang lagi," kata dia.

M Rizki Anugrah (7) saat diberi makan oleh ibu angkatnya Alit Rokoyah (45)
MR (7) saat diberi makan oleh ibu angkatnya Alit Rokoyah (45) (tribunjabar/lutfi ahmad mauludin)

Setelah tak lagi menggunakan selang untuk asupan susu ke tubuh, berat badan MR turun.

"Kalau pakai selang satu gelas bisa langsung habis. Sekarang satu gelas bisa beberapa jam karena sedikit-sedikit."

"Minum pakai sedotan sudah tidak bisa jadi ditetesin ke mulutnya," kata dia.

Menurut Heri, walau demikian MR kini tidak berobat ke rumah sakit karena ibu angkatnya sakit jantung, dan yang kedua adalah masalah biaya.

"Dia kan tidak bisa masuk BPJS soalnya KK nya di orangtua aslinya," kata dia.

Luka Parah di Kepala

MR menderita luka parah dibagian kepalanya diduga akibar dianiaya oleh orangtua kandungnya.

Menurut Nani, kakak dari orangtua angkat MR menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, bahwa MR diduga dianiaya oleh orangtua kandungnya.

"MR mulai seperti ini 4 bulan lalu, dirawat di RS Hasan Sadikin dua bulan dan dipindahkan ke RS Al Ihsan. Di sana dirawat selama satu bulan," ujar Nani.

Nani menuturkan, luka ditubuh MR tersebar dada, sikut, pantat, lutut, betis, wajah, dan kepala.

"Paling fatal lukanya yang di kepala. Menurut dokter terdapat gumpalan darah masuk ke otak akibat benda tumpul," kata Nani sambil menoleh ke arah MR yang sedang terbaring.

Menurut penuturan dokter, secara medis gumpalan darah di otak MR tidak bisa disembuhkan secara total.

"Sekarang menunggu keajaiban Allah saja," kata dia.

Polemik Menteri Yasonna, Dari Dian Sastro Disebut Bodoh, Kini Warga Tanjung Priok Dicap Kriminal

Sedih Mantan Istri Sule Sudah Tiada Tapi Masih Dihujat, Teddy Curhat: Kemana Hati Nuraninya?

Sekarang MR menjalani terapi supaya cepat sembuh, memakai obat herbal karena saat pulang dari rumah sakit tidak diberi obat apa-apa.

"Mudah-mudahan ada yang peduli, baik pemerintah atau lainya kepada keluarga kami."

"Keluarga kami, begini adanya keluarga sederhana," ucapnya.

Sosok Anak Ceria

MR dikenal sebagai sosok anak yang ceria sebelum mengalami penyiksaan oleh orangtua kandungnya.

Bahkan, ia sempat bersekolah di PAUD dan akan masuk ke Sekolah Dasar (SD).

"Dia udah selesai PAUD, mau daftar SD, cuman keburu dibawa ke sana (orangtua kandungnya)," ujar Nani.

DIANIAYA-Bocah 7 tahun di Pangalengan Kabupaten Bandung ini, M Rizki Anugrah yang dianiaya orangtua hingga terluka.
DIANIAYA-Bocah 7 tahun di Pangalengan Kabupaten Bandung ini, MR yang dianiaya orangtua hingga terluka. (Tribun Jabar)

Saat dibawa oleh orangtuanya itu diduga MR mendapatkan penganiayaan.

"MR anaknya periang, lincah, dan aktif," terang Nani.

Nani dan Alit sudah mengasuh MR sejak usia 18 bulan.

"Saat orangtua MR ke sini silaturahmi, katanya gini, 'Bi, sekarang urusin dulu mamanya (Alit), biar MR sama saya dulu. Nanti kalau sudah (Alit) sembuh, MR diantarkan lagi ke sini atau bawa ke sana.' Terus dia bilang kan ini (MR) dari kecil sama bibi, ambil lagi aja saya tidak apa-apa," kata dia.

Menurut Nani, setelah dititipkan itu MR mengalami luka-luka.

MR tinggal bersama orangtua sekitar dua bulan sebelum dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

"Sebelum dibawa orang tuanya (kandung), MR dalam keadaan sehat," ucapnya.

(TribunnewsBogor.com/Tribun Jabar)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Bocah Dianiaya Hingga Lumpuh dan Penuh Luka, Orangtua Kandungnya Di Warga Kampung

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved