Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Begini Pembelaan Ketua Seknas Dakwah Jokowi soal Moeldoko Dikaitkan Kasus Jiwasraya

Ketua Seknas Dakwah Jokowi DKI Jakarta buka suara soal isu keterlibatan Moeldoko dan Jiwasraya sebaiknya di-tabayyun-kan agar tidak menjadi isu liar.

Editor: Sansul Sardi
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 

TRIBUNTERNATE.COM - Skandal kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya terus bergulir di Kejaksaan Agung dan di DPR.

Seperti diketahui dari pihak Kejagung telah menetapkan beberapa nama sebagai tersangka kasus gagal bayar yang diduga menyebabkan puluhan triliun rupiah ini.

Terkait kasus tersebut nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sempat dikait-kaitkan lantaran salah satu tersangka kasus ini, yakni mantan Direktur Keuangan Jiwasraya, Hary Prasetyo pernah menjadi anak buah Moedoko di Istana Kepresidenan.

Ustad Rizal Maulana, Ketua Seknas Dakwah Jokowi DKI Jakarta
Ustad Rizal Maulana, Ketua Seknas Dakwah Jokowi DKI Jakarta (IST via Tribunnews.com)

Ustad Rizal Maulana, Ketua Seknas Dakwah Jokowi DKI Jakarta, dalam pernyataan pers menyatakan, polemik terkait dugaan keterlibatan Moeldoko dan Jiwasraya sebaiknya di-tabayyun-kan agar tidak menjadi isu liar.

"Kami sebagai salah satu bagian dari keluarga besar relawan pendukung Pak Jokowi dan Kh.Ma'ruf Amin, khususnya sebagai ketua relawan Seknas Dakwah Jokowi DKI Jakarta sangat menyayangkan pernyataan dari rekan kita sesama relawan yaitu Bung Aznil Tan."

Kisah Ujang Si Petani Milenial, Sukses Stabilkan Harga Bawang hingga Dipanggil Jokowi ke Istana

Tanggapi Polemik Pemulangan WNI eks ISIS, Adies Kadir Sebut ISIS Lebih Bahaya dari Virus Corona

"Sebaiknya setiap tulisan yang disampaikan dan ditujukan kepada Bapak Muldoko bisa Tabayun dahulu dengan beliau," kata Maulana dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Jumat, 7 Februari 2020.

"Kami mohon agar Bung Aznil Tan bisa berlaku bijak. Sebaiknya menghentikan segala kicauan tentang Pak Muldoko, dimana beliau sangat dicintai Relawan 01 dan juga merupakan salah satu tokoh yang berjasa dalam mmperjuangkan kemenangan Ir.H.Joko Widodo dan Kh.Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 ini," imbuh Rizal Maulana.

Pernyataan ini dia lontarkan karena sebelumnya di kalangan relawan beredar pesan di media sosial tentang permintaan agar Presiden Jokowi memberhentikan Jenderal (Purn) Moeldoko dari posisi Kepala KSP terkait kasus Jiwasraya

"Kami menyayangkan pernyataan itu beredar di media sosial," ujarnya. 

Pihaknya berharap agar Aznil Tan tabayun langsung kepada Moeldoko.

"Semoga Allah SWT selalu membimbing kita untuk menuju kebenaran yang benar dan hakiki," lanjutnya.

Moeldoko Membantah

Sebelumnya, di Istana Negara Moeldoko menjawab tudingan ada kaitan dirinya dengan Hary Prasetyo yang kini ditahan Kejaksaan Agung atas dugaan kasus penyalahgunaan kewenangan direksi selama dia mengelola Jiwasraya.

"Jiwasraya sama sekali tidak ada hubungannya dengan Moeldoko, KSP. Jauh, jauh sekali," ujar Moeldoko, Jumat, 24 Januari 2020.

Moeldoko tak membantah Hary Prasetyo di KSP pernah menempati posisi Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis di KSP.

Namun Moeldoko mengatakan dirinya kecolongan.

"Pak Hary itu pernah di KSP. Pertanyaannya kok bisa ke sini? Lah itu mungkin di situ kita ada keteledoran sumber daya manusia kita untuk mendalami. Persoalannya kita gak ngerti siapa background sesungguhnya. Karena saat itu Jiwasraya belum seperti saat ini," kata Moeldoko.

Moeldoko Bantah Lindungi Eks Petinggi Jiwasraya

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, dirinya tak pernah melindungi mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Harry Prasetyo yang pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di KSP.

Siap-siap! E-commerce Bakal Wajib Setor PPh dan PPN, Ini Dampaknya

Setelah Ratusan Babi, 21 Ekor Sapi Ditemukan Mati Misterius di Bali

Ia mengatakan, persoalan Jiwasraya diketahui pertama kali muncul pada tahun 2006 lalu. Namun pada saat itu, KSP melihat belum ada gejolak.

"Terus tahu-tahu munculnya akhir-akhir ini. Memang Pak Harry ini setelah keluar dari Jiwasraya, kita ambil sebagai tenaga ahli keuangan," kata Moeldoko saat bertandang ke Menara Kompas, Kamis (19/12/2019) sore.

Ia mengaku, tak mengetahui jika Harry diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang melilit perusahaan asuransi pelat merah itu. 

Sehingga, namanya lolos ketika direkruit pada Mei 2018 lalu hingga akhirnya ia berkantor di KSP sampai periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir atau pada 19 Oktober lalu.

"(Setelah selesai) semuanya sudah tidak ada lagi (yang) menjadi anggota KSP, termasuk yang bersangkutan. Pada saat rekruit sekarang ini, kita sama sekali tidak rekruit Pak Harry sebagai tenaga ahli kita kembali ke KSP, tidak," kata dia.

Hal itu dilakukan karena sudah dalam dua bulan terakhir ini kasus Jiwasraya mencuat.

Sehingga, Harry tak lagi masuk dalam penjaringan tenaga ahli KSP.

"Itu yang terjadi. Jadi sama sekali tidak ada kaitannya KSP, Moeldoko, melindungi yang bersangkutan, tidak. Bahkan, kalau itu masuk ranah hukum silahkan tidak ada akaitannya dengan KSP, dengan saya, dengan Istana," tegas dia.

"Itu sudah kewajiban yang bersangkutan dan hak penegak hukum terhadap yang bersangkutan," imbuh dia. (Kompas.com/Dani Prabowo)

Sumber:

Tribunnews.com: Moeldoko Dikaitkan Kasus Jiwasraya, Begini Pembelaan Ketua Seknas Dakwah Jokowi

Kompas.com: Moeldoko Bantah Lindungi Eks Petinggi Jiwasraya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved