Yunarto Wijaya Sindir Andre Rosiade yang Tegaskan Tak Ikut Pilgub Sumbar: Kondom Beli Di Mana Bro?
Yunarto Wijaya menyindir Tweet politisi Partai Gerindra Andre Rosiade soal pilkada Gubernur Sumatera Barat.
Dengan nada candaan, Yunarto Wijaya malah menanyakan di mana Andre Rosiade membeli kondom.
Sebab dalam kasus penggerebekan yang ia lakukan, ia menegaskan kalau kondom utuh menjadi barang bukti belum terjadi hubungan badan antara PSK berinisial NN dan pria yang ada di kamar bersamanya.
Hal itu pun menjadikan Yunarto Wijaya menyindir sang politisi.
“Kalo kondomnya beli dimana bro?,” tulis Yunarto Wijaya.
Gerindra Tak Calonkan Andre Rosiade
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ahmad Sufmi Dasco mengatakan, Gerindra tak mencalonkan kadernya Andre Rosiade dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat 2020.
Hal ini disampaikan Dasco, ketika ditanya terkait keterlibatan Andre Rosiade dalam Penggrebekan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Padang, Sumatera Barat beberapa hari lalu.
"Untuk keseimbangan di masyarakat, perlu diketahui bahwa DPP Partai Gerindra mempertimbangkan untuk tidak mencalonkan Andre Rosiade sebagai gubernur Sumbar," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Dasco mengatakan, Partai Gerindra tengah menggodok nama lain untuk diusung di Pilkada Sumatera Barat 2020.
"Ya itu nanti, masih digodok," ujarnya.
Adapun Andre Rosiade tengah menjadi sorotan publik atas keterlibatannya dalam penggrebekan PSK.
Saat dikonfirmasi, Andre membantah penggrebekan terhadap PSK di Padang, Sumatera Barat adalah jebakan yang sengaja dibuatnya.
Andre mengatakan, ia mendapatkan laporan dari warga terkait adanya praktek prostitusi online. Lalu, ia melaporkan kepada polisi.
"Tidak ada saya menjebak, pertama ya kan saya dapat laporan masyarakat soal ini (prostitusi online). Saya sampaikan ke pihak kepolisian ke cyber crime Polda Sumbar dan (polisi) mengecek aplikasi yang saya laporkan. Lalu oleh Polda dicek ternyata benar, maka dilakukanlah penggerebekan oleh Polda," kata Andre, Rabu (5/2/2020).
Andre mengatakan, penggerebekan tersebut untuk membuktikan laporan masyarakat terkait adanya prostitusi online menggunakan aplikasi.