Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Wali NAD Temui Jokowi Tagih Janji Negara soal Tanah untuk Eks Kombatan GAM

Wali Nanggroe Aceh Darussalam ( NAD) Malik Mahmud Al Haythar menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan

Editor: Sansul Sardi
Serambi Indonesia/Muhammad Anshar
Foto-foto: Pembangunan Kompleks Gedung Wali Nanggroe di Jalan Soekarno-Hatta, Lampeuneureuet, Aceh Besar, Jumat (27/11/2015) 

TRIBUNTERNATE.COM - Presiden Joko Widodo baru saja baru-baru ini dikunjungi Wali Nanggroe Aceh Darussalam ( NAD) Malik Mahmud Al Haythar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Pertemuan keduanya kali ini rupanya untuk membahas sejumlah nota kesepahaman yang belum dijalankan negara kepada para eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berupa pembagian tanah.

"Kami beri masukan kepada beliau bahwa perdamaian Aceh sudah berlalu 15 tahun, ada beberapa poin di MoU yang belum selesai. Kami harap supaya pemerintah selesaikan semuanya supaya berjalan dengan baik," kata Malik usai pertemuan.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri) bersama mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Malik Mahmud Al Haythar (kedua kanan) dan Muzakir Manaf (kanan) memberikan keterangan pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020). Pertemuan tersebut membahas soal perjanjian Helsinki yang merupakan perjanjian perdamaian antara RI dengan GAM yang ditandatangani di Finlandia pada 15 Agustus 2005 lalu untuk menyelesaikan konflik di Aceh.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri) bersama mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Malik Mahmud Al Haythar (kedua kanan) dan Muzakir Manaf (kanan) memberikan keterangan pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020). Pertemuan tersebut membahas soal perjanjian Helsinki yang merupakan perjanjian perdamaian antara RI dengan GAM yang ditandatangani di Finlandia pada 15 Agustus 2005 lalu untuk menyelesaikan konflik di Aceh. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

"Di antaranya masalah tanah yang dijanjikan pada kombatan, dan juga ada masalah Pemda yang belum selesai, masalah perekonomian yang belum lagi selesai. Ini yang harus saya minta supaya diperhatikan bersama bagaimana untuk selesaikan semuanya," lanjut dia.

Selain itu, Malik juga membahas persoalan investasi dengan Jokowi. Ia mengatakan masih ada kesalahpahaman antara pemerintah pusat dan Pemda Aceh terkait investasi.

Corona Menyebar, Begini Kondisi Mahasiswa Aceh di Wuhan, Butuh Makanan hingga Belum Bisa Dipulangkan

Catat! Pekerja Wanita di Aceh Tidak Boleh Bekerja Lebih Dari Pukul 21.00 WIB

Ia menilai permasalahan tersebut harus segera diselesaikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh.

Ia menambahkan respons yang diberikan Jokowi dalam pertemuan tersebut sangat positif. Bahkan rencananya Jokowi akan mengunjungi Aceh pada 22 Februari.

"Saya dengar begitu. Tanggal 22 (ke Aceh). Saya dengar tadi diinstruksikan supaya kita pelajari, nanti kita akan duduk bersama. Mungkin tiga bulan sekali (berkomunikasi) untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan," lanjut dia. (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Panglima Militer AD Thailand Puji Penanganan Indonesia soal Konflik GAM

Diberitakan sebelumnya, kesuksesan perjalanan perdamaian aceh menjadi perhatian bagi sejumlah negara di Asia yang juga mengalami konflik internal, termasuk Thailand.

Kondisi ini kemudian mengundang Panglima Militer Angkatan Darat Kerajaan Thailand (Royal Thailand Army/RTA) Jenderal Apirat Kongsompong berkunjung ke Aceh untuk melihat Aceh secara langsung dari dekat.

Diampingi Kepala Staf Angkatan Darat TNI Jenderal Andika Perkasa, Jenderal Apirat Kongsompong berkunjung ke Markas Kodam Iskandar Muda, Aceh.

Selain diterima oleh Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen (TNI) Arief Indratmoko, rombongan Jenderal RTA ini juga disambut hangat oleh Wali Nanggroe Malik Mahmud dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Muzakkir Manaf.

Dalam perhelatan jamuan makan siang di Markas Kodam Iskandar Muda, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud,  memaparkan secara detil proses konflik yang melanda Aceh selama lebih dari 30 tahun. 

KSAD TNI Jend Andika Perkasa dan Panglima Militer Royal Thailand Army (RTA) jend Apirat Kongsompong menandatangani naskah kerjasama Impelemntasi pengaturan (Implementing Arrangement) antara Militer Indonesia dan Militer Thailand. Ini merupakan kerjasama yang keempat kalinya dilanjutkan setelah tiga kerjasama terdahulu selesai. Kerjasama dilakukan pada bidang Pendidikan Militer, Latihan Militer dan Kunjungan Militer. *****
KSAD TNI Jend Andika Perkasa dan Panglima Militer Royal Thailand Army (RTA) jend Apirat Kongsompong menandatangani naskah kerjasama Impelemntasi pengaturan (Implementing Arrangement) antara Militer Indonesia dan Militer Thailand. Ini merupakan kerjasama yang keempat kalinya dilanjutkan setelah tiga kerjasama terdahulu selesai. Kerjasama dilakukan pada bidang Pendidikan Militer, Latihan Militer dan Kunjungan Militer. ***** (KOMPAS.COM/DASPRIANI Y. ZAMZAMI)

Serta, upaya-upaya yang dilakukan pihak bertikai untuk menyatukan tekad mewujudkan perdamaian di Aceh.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved