Kronologi 77 Siswa di NTT Dipaksa Makan Kotoran Manusia: Terpaksa Makan Karna Takut Dipukul
Sebanyak 77 siswa kelas VII di Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere dihukum secara tidak manusiawi oleh pendamping asrama.
Berawal dari Siswa Asrama yang Sakit
Seorang siswa berinisial Ar mengaku bahwa ia adalah satu di antara korban dari perilaku kakak kelas tersebut.
Ia menjelaskan, kejadian terebut bermula ketika salah seorang temannya mengalami sakit.
Saat itu temannya yang sedang sakit hendak buang air besar.
Namun ketika hendak buak air, pintu belakang menuju toilet terkunci.
Akibat tidak bisa menahan rasa ingin buang air besar, siswa itu kemudian terpaksa buang air di kantong plastik yang berada di dekatnya.
Hal itu pun kemudian ketahuan oleh kaka kelas.
"Saat itu, dua socius (kaka kelas) kami lewat dan lihat itu. Kakak kelas sempat tanya, kenapa lalu dijawab. Setelah itu, kakak kelas kumpulkan kami semua lalu suruh kami makan kotoran tersebut terus mereka bilang supaya ada sejarah dalam hidup," tutur Ar.
Ar mengatakan, mereka dipaksa memakan feses oleh para seniornya yang menjejali mulut mereka dengan menggunakan sendok makan.
Sesudah makan, para siswa langsung muntah-muntah.
Ar mengaku para siswa saat itu hanya bisa menangis mendapat perlakuan yang tak manusiawi dari kakak kelasnya.
"Kami dipaksa makan pakai sendok. Kami terpaksa makan karena kami takut dipukul. Sebelum mereka suap, kami menangis, mereka suruh kami jangan menangis jadi kami diam," ungkap Ar.
"Setelah makan, kami semua menangis. Terlalu jijik dan bau," katanya.
Sampai akhirnya ada seorang siswa yang melaporkan kejadian itu ke orangtuanya.
"Sampai kami punya teman satu lari pulang lapor orangtua. Tidak lama, kami dengar kalau orang sudah kasih naik di WA grup orangtua.