Blak-blakan Soal Harta Pasca-pilpres 2019, Sandiaga Uno: Jangan Masuk Politik, Pasti Menukik Tajam
Sandiaga Uno menceritakan bagaimana kondisi ekonominya saat ini setelah totalitas terjun ke dunia politik Indonesia.
TRIBUNTERNATE.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menceritakan bagaimana kondisi ekonominya saat ini setelah totalitas terjun ke dunia politik Indonesia.
Sandi mengakui dirinya tidak lagi memiliki harta sebanyak dulu, saat masih menjadi pengusaha.
Ia mengatakan bahwa apabila ingin terjun ke dunia politik maka harus siap dengan segala konsekuensinya, termasuk mengorbankan harta kekayaan.

Dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Rabu (11/3/2020), awalnya host Speed Talk Indy Rahmawati membahas sekilas soal masa lalu Sandi, yang namanya pernah menduduki jajaran orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Sandi membenarkan dirinya memang pernah masuk dalam daftar orang-orang terkaya di Indonesia.
Namun setelah masuk ke politik, namanya tidak lagi ada di situ.
• Kata Sandiaga Uno soal Ahok Jadi Calon CEO Ibu Kota Baru: Bukannya Baru Jadi Komut Pertamina?
• Elektabilitas Prabowo Tertinggi untuk Pilpres 2024, Disusul Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Sandi lanjut menjelaskan apabila ingin tetap menjadi orang kaya, jangan pernah terjun ke dunia politik.
"Ini pesan-pesan kepada yang nonton," katanya.
"Jadi kalau mau tetep ada di list itu (Forbes), jangan masuk politik, pasti kan menukik tajam setelah itu," sambung Sandi.
Indy lanjut menanyakan mengapa Sandi bisa kehilangan begitu banyak kekayaannya setelah memilih berkarier di politik.
Suami dari Nur Asia Uno itu mengatakan sebagian besar kekayaannya memang terkuras saat menjalani kampanye politik.
Sandi mengatakan berkurangnya kekayaannya adalah risiko dari pilihannya yang menjunjung tinggi transparansi dalam berpolitik.
"Secara terbuka, dan transparan saya sudah ingin salah satu risiko yang saya ambil di politik itu, adalah ingin berpolitik secara transparan, dan kemarin waktu Pilgub, dan Pilpres, saya danai sebagian besar dari kampanye kita," paparnya.
"Dan itu semua tercatat di Bursa Efek Indonesia, hasil dari penjualan saham-saham publik saya, maupun juga di OJK dengan laporan penurunan kepemilikan saham, jadi ya sudah, itu merupakan konsekuensi," tambah Sandi.
Sandi mengatakan apabila terjun ke dunia politik, maka jangan sakit hati apabila harus mengorbankan banyak harta kekayaan.
"Jadi kita enggak usah baperan, mau masuk politik ya harus siap dengan segala konsekuensinya," ujarnya.