Virus Corona
Said Didu Geram Masih Ada yang Bully Anies Soal Penanganan Corona: Apa Kalian Masih Punya Hati?
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengaku geram dengan sejumlah pihak yang membully Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
TRIBUNTERNATE.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengaku geram dengan sejumlah pihak yang membully Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan sejumlah langkah antisipasi virus corona.
Dalam sebuah konferensi pers yang telah ditayangkan di kanal YouTube Kompas TV pada Rabu (11/3/2020), Anies Baswedan menyampaikan sejumlah langkah pencegahan Covid-19 tersebut.
Dijelaskan oleh Anies bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan lebih memprioritaskan keselamatan warga.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun menyiapkan sejumlah langkah pencegahan hingga membuat simulasi terburuk penyebaran virus corona di Ibu Kota.
Setidaknya ada enam langkah yang diambil Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan virus corona.
• Yunarto Ucapkan Terima Kasih ke Anies, Sujiwo Tejo Ingatkan untuk Hati-hati: Bersiap-siaplah!
Langkah pertama, Anies Baswedan menyebutkan untuk melakukan pengetatan di DKI Jakarta, terutama terkait perizinan penyelenggaraan kegiatan publik.
"Kami di Jakarta, mengambil rute pengetatan di awal, karena itu beberapa langkah kita lakukan di Jakarta ini."
"Pertama di tingkat internal jajaran Pemprov. Kita akan membentuk tim review perizinan. Semua kegiatan yang akan diselenggarakan di Jakarta harus dilaporkan kepada tim review perizinan," ujar Anies Baswedan, dilansir dari TribunPalu.com.

Hal itu bertujuan untuk mengendalikan interaksi agar tidak terjadi penularan yang tidak perlu.
Selanjutnya, Anies mengimbau untuk siapa pun yang mengalami gejala mirip Covid-19 agar melapor dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga memutuskan untuk meniadakan kegiatan di hari Minggu, khususnya Car Free Day (CFD).
Anies Baswedan mengatakan, "Untuk dua pekan ke depan, Pemprov DKI Jakarta meniadakan CFD. Hal ini demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi penularan virus corona."
Sesudah dua minggu CFD ditiadakan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pemantauan dan melihat perkembangan penularan virus corona.
Langkah keempat pencegahan COVID-19, terkait dengan pelaksanaan gelaran Formula E, yang mana Jakarta menjadi tuan rumahnya.