Virus Corona
Sebut Pasien Positif Corona Bisa Isolasi di Rumah, Achmad Yurianto: Agar RS Enggak Penuh
Achmad Yurianto mengungkap alasan memperbolehkan pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) tanpa gejala untuk mengisolasi diri di rumah.
TRIBUNTERNATE.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto mengungkap alasan memperbolehkan pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) tanpa gejala untuk mengisolasi diri di rumah masing-masing.
Alasannya, agar jumlah pasien di rumah sakit tidak membeludak.
"Kenapa tujuannya mereka (mengisolasi diri) di rumah saja? Ya kalau gejalanya minimal, ya supaya rumah sakitnya enggak penuh," ujar Yuri kepada Kompas.com, Selasa (17/3/2020).
• Diperpanjang, Pemerintah Tetapkan Masa Darurat Bencana Corona hingga 29 Mei 2020
Kata 'penuh' yang dimaksud Yuri juga bukan hanya merujuk pada jumlah pasien positif corona yang dirawat di rumah sakit tersebut, melainkan juga keluarga pasien yang datang untuk menjenguk.
Tentunya, kondisi itu membuat jumlah orang di rumah sakit semakin banyak.
Alasan lainnya, isolasi diri di rumah masing-masing membantu mencegah penularan virus ke orang lain.
"Ini dalam rangka pengendalian penyakit ini supaya lebih baik," lanjut dia.
• Satu Pegawai BNI Positif Terjangkit Virus Corona, Tak Berhubungan Langsung dengan Nasabah
Sebelumnya diberitakan, Achmad Yurianto mengatakan, pasien positif corona yang tidak memiliki gejala tidak akan dirawat di rumah sakit.
"Tidak berarti semua kasus positif harus diisolasi di rumah sakit. Ada beberapa kasus positif tanpa gejala yang akan kita lakukan karantina, kita isolasi di rumahnya secara mandiri," kata Yuri dalam konferensi pers yang ditayangkan di Kompas TV, Senin (16/3/2020)
Pedoman tersebut sudah diunggah di website Kementerian Kesehatan, www.kemkes.go.id.
(Kompas.com/Sania Mashabi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Positif Corona Boleh Diisolasi di Rumah, Yuri: Agar RS Enggak Penuh"