Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Studi Terbaru Ungkap 85 Persen Corona Tidak Terdeteksi, Banyak Orang Tak Sadar Telah Terinfeksi

Para ahli menemukan, sekitar 86 persen orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 tidak terdeteksi dan hal ini memicu penyebaran wabah makin cepat.

Shutterstock
Ilustrasi virus corona. 

Dengan kata lain, untuk setiap kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, ada enam kasus yang tidak terdeteksi, menurut The Washington Post.

Kasus-kasus yang tidak terdeteksi ini bertanggung jawab atas sebagian besar penyakit yang menyebar sebelum dikunci, kata para peneliti.

Temuan ini memiliki implikasi untuk penyebaran Covid-19 di seluruh dunia, karena banyak negara tertinggal dalam pengujian untuk penyakit ini.

Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah kasus di seluruh dunia bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi dari yang dilaporkan, yang berarti jumlah sebenarnya kasus bisa lebih tinggi dari 1,5 juta, menurut Quartz.

 Peneliti Sebut Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona, Sedangkan O Kebal

Dilansir New York Post, Selasa (17/3/2020), Shaman memperingatkan pentingnya social distance, menjaga jarak, dan membatasi ruang gerak di daerah yang dilanda wabah Covid-19.

"Kita harus memisahkan diri sementara waktu. Virus ini tumbuh subur di lingkungan yang masyarakatnya berbaur dan bertemu satu sama lain," kata Shaman.

(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: 86 Persen Pasien Corona Tidak Terdeteksi karena Minim Gejala"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved