Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Batalkan Resepsi karena Corona, Pengantin Baru Ini Hubungi 1.250 Undangan Satu per Satu

“Akhirnya kami batalkan satu persatu, ada yang didatangi ke rumah dan via telepon,” tambah alumni Ponpes Nurul Jadid tersebut.

KOMPAS.com/istimewa
Ahmad Rico Haniful Haris dan Novia Ariani , pasangan pengantin baru dari Jember yang menikah di tengah wabah virus corona. 

TRIBUNTERNATE.COM - Ahmad Rico Haniful Haris dan Novia Ariani memajang foto pernikahannya di status WhatsApp.

Pasangan pengantin baru tersebut melaksanakan akad, Jumat (27/3/2020) jam 08.00 WIB di Dusun Sumberrejo, Desa Umbulsari.

Tak ada keramain di rumahnya, resepsi hanya dilakukan di dalam rumah tanpa dihadiri tamu.

“Saya sudah merencanakan resepsi pernikahan ini sejak November 2019,” kata Rico kepada Kompas.com via telepon, Jumat.

Tragedi Pesta Pernikahan Berujung Corona, 37 Tamu Positif Covid-19

Pihak keluarga sudah sepakat menggelar resepsi hari ini. Saat itu juga, keluarga Rico dan istrinya mulai menyebarkan undangan.

Rico sudah menyebarkan sebanyak 350 undangan. Sedangkan keluarga istrinya menyebarkan sebanyak 900 undangan.

Total ada 1.250 undangan yang sudah tersebar ke berbagai saudara dan kolega pasangan pengantin baru itu.

Namun, Rico dan istrinya mendengar kabar ada pembubaran acara pernikahan.

Salah satunya tetangganya sendiri yang menikah pada Kamis (26/3/2020).

Tetangga Rico dilarang menggelar resepsi.

“Di sebelah rumah ada yang dibongkar kemarin,” tutur dia.

Rico pun mendatangi rumah tersebut untuk melakukan klarifikasi alasan pembatalan.

Tetangga menjelaskan pembatalan dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Belum puas dengan alasan yang ia dapatkan, Rico mendatangi Polsek Umbulsari untuk menanyakan langsung.

Awas! Ngeyel Gelar Pesta Pernikahan saat Wabah Corona Bakal Ditindak Tegas Polisi, 1 Tahun Penjara?

Ternyata, memang tidak ada celah untuk mendirikan terop, dekorasi, atau hiburan lainnya.

“Full harus akad, kalau sudah selesai langsung disudahi acaranya,” ujar Rico.

Rico kembali ke rumahnya mengabarkan informasi tersebut pada keluarganya.

“Akhirnya kami batalkan satu persatu, ada yang didatangi ke rumah dan via telepon,” tambah alumni Ponpes Nurul Jadid tersebut.

Tak mudah membatalkan undangan tersebut, karena banyaknya undangan yang harus dihubungi.

Apalagi, pembatalan baru dilakukan beberapa saat sebelum pelaksanaan resepsi dilakukan.

“Sampai tadi malam masih ada yang tanya, jadi apa tidak nikahnya,” ucap dia.

Rico menambahkan, makanan juga sudah siap dimasak, seperti kue dodol yang sudah siap diproduksi.

Batalkan Pesta Pernikahan karena Corona, Pengantin Ini Pilih Salurkan Makanan Catering ke Anak Yatim

Begitu juga dengan dekorasi, harus diganti dengan dekorasi yang minimalis, karena di tempatkan di ruang tamu.

“Kalau hitung-hitungan rugi, tapi karena niat untuk bersedekah merayakan pernikahan sekali seumur hidup, tidak dihitung ruginya,” jelas alumni IAIN Jember tersebut.

Namun, dirinya menerima karena memang sudah ada larangan resmi.

“Ini juga tidak bisa bulan madu, semua ditutup,” ujar dia. 

Tak hanya Rico, beberapa warga di Umbulsari juga menggelar pesta pernikahan tanpa dihadiri undangan.

(Kompas.com/Bagus Supriadi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pengantin Baru Batalkan Resepsi karena Corona, 1.250 Undangan Dihubungi Satu per Satu"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved