Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tips Kesehatan

Dapat Diketahui Sejak Dini, Ini 11 Tanda Autisme Pada Anak

Tips yang dapat membantu para orangtua untuk mengetahui tanda-tanda sang buah hati memiliki gejala autisme.

Istimewa
Ilustrasi - anak 

TRIBUNTERNATE.COM - Tumbuh kembang sang buah hati memang menjadi momen yang tak bisa dilupakan setiap orangtua.

Pada proses ini, peran orangtua sangatlah besar untuk menumbuhkan sifat sang buah hati.

Namun, acap kali para orangtua tidak sadar akan perilaku anak yang mulai keluar dari batas normal, seperti gejala autisme.

Terkadang anak dengan gangguan ini bisa tidak terlihat, sehingga harus diberi perhatian khusus secara detail.

Meskipun terlihat sulit, ada tips yang dapat membantu para orangtua untuk mengetahui tanda-tanda sang buah hati memiliki gejala autisme seperti yang dilansir TribunTernate.com dari Brightside.com di bawah ini.

Berikut 11 tanda untuk mengetahui buah hati memiliki gelaja autisme:

1. Sebelum berusia 12 bulan

Sebelum um
Sebelum berusia 12 bulan

Anda bisa mulai mengenali gejala autisme pada bayi sekitar 6 dan 12 bulan.

Ini biasanya terjadi ketika orangtua berinteraksi dengan anak.

Perhatikan beberapa tanda-tanda ini:

- Anak tidak memperhatikan wajah-wajah baru

- Anak tidak menanggapi suara keras

- Anak tidak mengambil atau memegang benda

- Anak tidak menanggapi senyum orangtua

- Anak tidak berusaha menarik perhatian melalui tindakan

- Anak tidak tertarik berpartisipasi dalam permainan interaktif dengan orang-orang

2. Anak tidak mampu menunjukkan empati

w
tidak mampu menunjukkan empati

Anak yang memiliki gejala autisme sulit untuk menunjukkan empati dan simpati atau memahami perspektif orang lain secara umum.

Karena itu, anak mungkin tampak acuh tak acuh dan tidak ramah.

Anak tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap situasi sulit, mereka mungkin tertawa ketika seseorang terluka, atau merespons dengan sedikit atau tanpa emosi terharap rasa sakit atau sukacita orang lain.

3. Anak tidak menunjukkan minat pada orang yang dicintai

e
tidak menunjukkan minat pada orang yang dicintai

Anak-anak dengan autisme dapat bertindak jauh, tanpa minat membangun ikatan emosional dengan orangtua, saudara atau anak-anak lain pada usia yang sama.

Mereka cenderung menghindari kontak mata dan tetap sendirian, sehingga mereka terputus secara emosional dari dunia.

Namun ini tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki perasaan, tetapi sebaliknya, itu hanya mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikannya.

4. Anak kesulitan mengetahui emosinya

w
kesulitan mengetahui emosinya

Berbagai tingkat autisme, beberapa anak dengan gangguan ini dapat menunjukkan perasaan emosi dengan cara yang mirip dengan anak-anak seusianya seperti sakit atau menangis.

Namun mereka umumnya kesulitan menunjukkan perasaannya.

Mungkin juga tampak bahwa mereka tidak responsif secara emosional atau agak berlebihan.

Misalnya mereka bisa cepat marah dan menjadi sangat kesal saat meresa tidak nyaman.

5. Mempertahankan rutinitas berulang

e
melakukan rutinitas berulang

Anak mengembangkan pola yang terbatas dan berulang ketika melakukan kegiatan yang menarik.

Biasanya, hal-hal yang menarik mereka membutuhkan perhatian penuh dan dapat menghabiskan waktu yang lama demi fokus.

Mereka suka mempertahankan rutinitas harian sehingga mereka tahu apa yang terjadi setiap hari.

Misalnya, mereka selalu ingin pergi ke jalan yang sama ke sekolah atau makan makanan yang sama persis untuk makan malam.

Karena betapa ketatnya mereka dengan rutinitas, membuat perubahan tidak dapat dipahaminya dan mereka dapat menolak sepenuhnya.

6. Anak mungkin memiliki masalah sensorik

s
memiliki masalah sensorik

Dalam beberapa kasus, anak dengan autisme dapat bereaksi berlebihan atau mengabaikan ransangan sensorik.

Kadang-kadang mereka dapat mengabaikan orang yang berbicara kepadanya, bahkan sampai terlihat tuli.

Namun, di lain waktu mereka dapat terganggu oleh kebisingan, bahkan suara paling lembut.

7. Anak mungkin bereaksi berlebih

w
bereaksi berlebih

Anak mungkin mengalami kesulitan mengatur emosinya dan bertindak tidak proposional dalam situasi yang tampak normal.

Misalnya, anak dapat mulai berteriak, menangis atau tertawa histeris tanpa alasan yang jelas.

Ketika stres, anak mungkin menunjukkan perilaku mengganggu atau bahkan agresif.

Selain itu, anak mungkin tidak mengerti ketika mereka berada dalam situasi berbahaya, seperti memindahkan kendaraan atau ketinggian, tetapi pada saat yang sama, takut akan benda yang tidak berbahaya, seperti boneka binatang.

8. Anak kesulitan dalam berbicara dan memahami bahasa

w
kesulitan dalam berbicara dan memahami bahasa

Biasanya anak-anak mulai berbicara atau meniru suara orang yang berinteraksi ketika mulai berusia satu setengah tahun.

Dalam kasus anak autisme, mereka mengembangkan keterampilan bahasa jauh di kemudian hari.

Mereka mungkin berbicara dengan nada suara yang tidak normal, dengan irama aneh atau mengulangi kata-kata dan frasa berulang tanpa bermaksud mengatakan sesuatu yang spesifik.

Anak kesulitan memulai atau mempertahankan percakapan.

Mereka tidak mengerti beberapa kalimat atau pertanyaan sederhana dan menerima apa yang dikatakan dengan sangat harfiah.

Mereka tida memiliki kemampuan untuk memahami humor, ironi, dan sarkasme.

9. Perilaku berulang

e
Perilaku berulang

Anak-anak dengan autisme seringkali kaku dan bahkan obsesif dalam perilaku, kegiatan, dan minat.

Mereka mungkin melakukan gerakan tubuh berulang-ulang seperti menggerakkan tangan terus-menerus.

Mereka menjadi terobsesi dengan benda-benda seperti kunci atau saklar lampu dan menggunakannya sebagai mainan.

Mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi sangat tertarik pada mata pelajaran tertentu yang biasanya melibatkan angka atau simbol.

Mereka mempertahankan postur yang tidak normal atau bahkan bergerak dengan cara yang aneh.

10. Anak lebih suka komunikasi non-verbal

s
lebih suka komunikasi non-verbal

Karena anak-anak dengan autisme lambat mengembangkan bahasa, kesulitan dalam mengekspresikan diri sendiri, dan lebih suka menggunakan komunikasi non-verbal.

Mereka dapat menggunakan alat fisik dan visual seperti gambar atau gerakan untuk menunjukkan sesuatu.

11. Anak kesulitan mengenali ekspresi wajah

w
kesulitan mengenali ekspresi wajah

Anak mungkin mengalami kesulitan mengenali ekspresi wajah (misalnya saat ibunya marah dengan mengerutkan kening).

Anak juga tidak memahami sinyal komunikasi mengenai nada suara, yang berarti mereka tidak tahu bagaimana membedakan jika orang yang berbicara melakukannya dengan nada bahagiam sedih atau jengkel.

Mereka merasa sulit untuk membedakan antara mana yang nyata dan imajiner karena mereka sangat imajinatif dan sering hidup di dunia kecil mereka sendiri.

Apakah Anda berpikir bahwa gangguan jebnis ini masih dianggap tabu hingga hari ini?

(TribunTernate.com)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved