Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Benarkah Tak Bisa Mencium Bau dan Hilangnya Rasa, Gejala Baru Covid-19? Ini yang Harus Anda Ketahui

Sebuah penelitian melaporkan jika kehilangan fungsi membau dan kehilangan rasa mungkin merupakan tanda peringatan dini dari penyakit covid-19.

hellosehat.com
Gejala baru virus corona yang perlu diwaspadai, yakni hidung tak bisa mencium aroma dan fungsi lidah sebagai perasa tak bekerja. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pada 20 April 2020, kasus virus corona (Covid-19) secara global meningkat menjadi 2.415.294 kasus dan menyebabkan 165.192 kematian di seluruh dunia.

Para peneliti dan ilmuwan dari seluruh dunia terus mempelajari virus ini.

Bahkan hampir setiap hari hasil penelitian baru muncul terkait Covid-19.

Sebelumnya, para ahli kesehatan telah merilis beberapa gelaja umum dari Covid-19 seperti batuk, demam, dan sakit tenggorakan yang patut diwaspadai.

Namun baru-baru ini, sebuah penelitian melaporkan jika kehilangan fungsi membau dan kehilangan rasa mungkin merupakan tanda peringatan dini dari penyakit Covid-19.

Dilansir TribunTernate.com dari Boldsky.com, penelitian itu berasal dari Akademi Otolaringologi Amerika bagian Bedah Kepala dan Leher dan Asosiasi Otorhinolaringologi di Inggris.

Erick Thohir Putuskan Direksi dan Komisaris BUMN Tak Dapat THR, Disumbang untuk Penanganan Covid-19

Breaking News: Presiden Jokowi Larang Mudik Bagi Semua Orang untuk Cegah Penyebaran Corona

Di mana hasil penelian tersebut menyampaikan bahwa kehilangan bau (anosmia) dan hilangnya rasa (dysgeusia) harus dimasukkan ke dalam daftar gejala dasar munculnya Covid-19.

Lantas apakah itu kehilangan bau (anosmia)?

Ilustrasi orang dengan gelaja anosmia (tidak bisa mencium bau)
Ilustrasi orang dengan gelaja anosmia (tidak bisa mencium bau) ()

Anosmia adalah hilangnya bau secara total.

Orang yang menderita anosmia dapat merasakan zat-zat manis, asin, pahit, dan asam tetapi tidak dapat secara khusus membedakan antara rasa tertentu.

Kemampuan membedakan ini tergantung pada aroma dan bukan pada lidah.

Penyebab paling umum dari anosmia adalah cedera kepala, infeksi virus dan penyakit Alzheimer.

Lalu apakah itu kehilangan rasa (dysgeusia)?

Ilustrasi orang dengan gelaja Dysgeusia (lidah tidak bisa merasakan)
Ilustrasi orang dengan gelaja Dysgeusia (lidah tidak bisa merasakan) ()

Dysgeusia adalah hilangnya rasa dan penderita penyakit ini biasanya mengeluh adanya rasa logam dan rasa manis, pahit atau asin yang tidak mengenakkan.

Penyebab paling umum yakni pilek, tetesan postnasal, kehamilan, mulut kering, merokok, alergi, kekurangan gizi, migran, sembelit, dan infeksi saluran pencernaan.

Balita di Sukabumi Tewas Setelah Tenggak Cairan Disinfektan Virus Corona yang Dikira Air Minum

WHO Tegaskan Tak Ada yang Disembunyikan Apa Pun dari AS soal Virus Corona

Bagaimana kehilangan rasa atau bau bisa dikaitkan dengan gejala Covid-19?

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal International Forum of Allergy and Rhinology, para peneliti di UC San Diego Health melaporkan bahwa kehilangan sensorik berhubungan dengan virus corona baru.

Selama penelitian, para peneliti mensurvei 1.480 pasien yang memiliki gejala seperti flu dan menjalani tes untuk infeksi Covid-19.

Dari total, ada 102 pasien dinyatakan positif virus corona dan 1.378 dinyatakan negatif.

Pasien Covid-19 yang memiliki gejala penyakit ringan, tidak memerlukan rawat inap.

Temuan penelitian itu menunjukkan bahwa ada prevalensi tinggi gangguan sensorik tertentu pada pasien positif Covid-19, seperti hilangnya bau serta hilangnya rasa secara kuat dan tidak ringan.

Para peneliti juga menunjukkan bahwa tingkat pemulihan bau yang terjadi biasanya dalam waktu dua hingga empat minggu setelah terjadi infeksi Covid-19.

"Berdasarkan penelitian kami, jika Anda memiliki gelaja hilangnya bau dan rasa, Anda mungkin 10 kali berpeluang terifeksi Covid-19 daripada terinfeksi penyakit lainnya.

Tanda pertama yang paling umum dari infeksi Covid-19 adalah demam, tetapi kelelahan dan hilangnya rasa penciuman dan gelaja dasar umum lainnya," kata Carol Yan, MD, seorang ahli THT dan ahli bedah kepala dan leher di UC San Diego Health.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa, "Kita tahu Covid-19 adalah virus yang cepat menular. Penelitian ini mendukung perlunya kewaspadaan hilangnya bau dan rasa sebagai tanda awal Covid-19,"

Kesehatan UC SAn Diego menyampaikan bahwa hilangnya bau dan rasa harus dipertimbangkan saat menguji pasien untuk kasus covid-19.

Namun, mekanisme yang tepat dari kehilangan rasa bau dan rasa pada pasien Covid-19 perlu dipelajari lebih lanjut.

(TribunTernate.com)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved