Ramadan 2020
Mandi Wajib dari Haid dan Nifas Setelah Subuh, Apakah Puasa Sah? Simak Penjelasannya
Orang yang haid ataupun nifas itu tidak sah berpuasa, tetapi keduanya wajib membayar kewajiban sesudah lewat waktunya.
Bagi perempuan yang sedang haid atau nifas, tidak diwajibkan untuk Puasa Ramadhan.
Akan tetapi, nantinya wajib meng-qadha (menggantinya di hari lain) di luar bulan Ramadhan
Jika ingin melaksanakan Puasa Ramadhan, maka perempuan yang tadinya haid atau nifas, harus mandi wajib atau mandi besar terlebih dahulu

Lantas, bagaimana jika ada yang sampai malam masih mengalami haid, tapi saat menjelang Subuh, ketika waktu sahur mendapati sudah suci namun belum mandi wajib sampai masuk waktu Subuh, apakah boleh berpuasa?
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid berkata, jika saja ada wanita yang yakin suci dari haid dan sudah berniat puasa sebelum Subuh, walaupun tinggal semenit lagi akan masuk Subuh, puasanya tetap sah.
Walaupun belum sempat mandi besar ( mandi wajib ) kecuali setelah masuk Subuh ketika ingin melaksanakan salat Subuh.
Namun kalau sucinya masih dalam keadaan ragu-ragu lalu berniat puasa, maka puasanya tidak sah karena puasa harus dengan niat yang yakin, tidak boleh ada ragu-ragu.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang seorang wanita yang berpuasa dalam keadaan ragu-ragu sudah suci ataukah belum dari haid.
Bagaimana jika di pagi hari ia mendapati dirinya suci, apakah puasanya dianggap sah padahal sebelumnya tidak yakin sudah suci?
• Deretan 50 Gambar dan Ucapan Selamat Ramadan 2020 dalam Bahasa Indonesia & Inggris, Bisa Kirim ke WA
• Ramadan 2020, Berikut 7 Tips Menyiapkan Puasa: Tetapkan Tujuan hingga Siapkan Menu Buka & Sahur
Syaikh rahimahullah menjawab, “Puasanya tidak dianggap. Puasa ketika itu wajib diqadha’ (diganti). Karena asalnya haidnya masih ada dan ketika itu masuk puasa dalam keadaan tidak yakin sudah suci. Padahal untuk masuk puasa harus dalam keadaan yakin suci. Itulah yang menyebabkan puasanya tidak dianggap.” (Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 19: 107)
Syaikh Al-Munajjid juga menerangkan, jika seorang wanita sudah yakin suci dari haid, maka hendaklah ia segera mandi wajib dan melakukan salat.
Jangan sampai ia menunda-nunda mandi wajibnya hingga keluar waktu shalat sampai akhirnya tidak salat.
Jika seperti itu yang dilakukan, maka hendaklah bertaubat dan meng-qadha puasa yang telah ditinggalkan.
Kenapa sampai wanita yang sudah suci sebelum Subuh masih boleh melanjutkan puasa walaupun belum mandi wajib kecuali ketika sudah masuk Subuh?
Karena yang penting sudah suci, menunda mandi wajib tidak masalah seperti kasus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dalam keadaan junub.