Virus Corona
Perusaahan BUMN, PT Bio Farma Mau Produksi 100.000 Alat Tes Virus Corona
Perusahaan milik BUMN, PT Bio Farma akan memproduksi alat tes corona sebanyak 100.000 buah.
TRIBUNTERNATE.COM - Beberapa waktu lalu Menteri BUMN Erick Thohir telah menyindir beberapa perusahaan plat merah yang masih mengimpor alat kesehatan dari luar negeri.
Hal ini rupanya membuat PT Bio Farma yang tergerak akan memproduksi alat tes corona.
Alat tes yang akan diproduksi BUMN tersebut berjenis polymerase chain reaction (PCR).
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat rapat virtual dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (21/4/2020).
“Rencana kami adalah memproduksi 100.000 (test) kit. Selama ini kita (masih) impor ya,” ujar Honesti.
• Jangan Panik! Ini Cara Mencegah Tertular Corona Ketika Serumah dengan Orang Tanpa Gejala
• BREAKING NEWS: Tambah 375, Jumlah Kasus Virus Corona di Indonesia Jadi 7.135 per 21 April 2020
Honesti menambahkan, produksi alat tes corona ini merupakan salah satu cara yang dilakukan perseroannya untuk memenuhi tujuan pemerintah, yakni soal kemandirian di industri kesehatan nasional.
“Salah satu permasalahan sekarang di Indonesia itu kurangnya tes bagi semua masyarakat, sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang memadai secara kecukupan data terkait orang yang mungkin potensi mendapat Covid-19,” kata Honesti.
Dalam memproduksi alat tersebut, Bio Farma selaku induk Holding BUMN farmasi akan menggandeng BPPT.
• Jokowi Larang Mudik untuk Cegah Penyebaran Covid-19, Sujiwo Tejo: Ini Baru Presiden! Salut
• Kena Imbas Pelarangan Mudik Lebaran, Pengusaha Bus: Selesai buat Kami, Tidak Bisa Operasi
“Kita membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk memproduksi 100.000 (test) kit, sehingga nanti bisa dilakukan tes sekitar 100.000 tes bagi masyarakat Indonesia,” ucap dia.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menghadirkan 20 lab test PCR (Polymerase Chain Reaction) yang bisa melakukan hingga 300.000 tes per bulannya.
Keduapuluh alat tersebut, yakni dua unit Magna Pure 96 dan 18 Light Cycler.
Alat tersebut didatangkan dari perusahaan farmas Roche, Swiss.
“Dengan (kedua alat) ini maka kita harapkan dalam tempo setiap hari ada tes dari 5.000 sampai 10.000 (per hari), maka dalam sebulan kita akan mencapai hampir 300.000 orang yang sudah dites,” ujar Arya dalam teleconference dengan wartawan, Rabu (8/4/2020). (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Erick Thohir Lawan Mafia Alkes
Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai selama ini Indonesia masih cenderung memilih melakukan impor bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan, ketimbang memproduksi sendiri dari dalam negeri.