Virus Corona
Sebanyak 21 Tenaga Medis di RS TNI Cirebon Diisolasi Gegara Keluarga Pasien Tak Jujur
Sebanyak 21 tenaga medis di Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon, Jawa Barat harus menjalani isolasi lantaran keluarga pasien tidak jujur.
Selain itu, keluarga juga menyampaikan bahwa pasien tidak pernah kontak dengan orang dari luar kota.
“Sampai petugas kami menanyakan berulang-ulang, ini menyangkut kepentingan bersama.
Bapak yang mengantar sampai berkacak pinggang, karena merasa marah,” kata Tetri.
Kepada Tetry, pihak keluarga hanya mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat kencing manis.
Merasa jenuh, PDP di Tegal yang Baru Pulang dari Jakarta Kabur dari Ruang Isolasi RS
Diberitakan sebelumnya, ada seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 kabur saat menjalani perawatan di RSI Harapan Anda, Kota Tegal, Jawa Tengah, pasien itu kabur dari ruang isolasi dibantu sang istri, Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.
Aksi kaburnya pasien PDP yang dibantu sang istri tersebut sempat terekam dalam kamera CCTV rumah sakit setempat.
Saat petugas medis menyambangi kediaman mereka di Desa Berkat, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, keduanya tidak ditemukan di rumahnya.
Wakil Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 yang juga Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi mengaku sudah mendapat laporan tersebut.
• Erick Thohir Copot Refly Harun dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Perlu Refreshing di Pelindo
• Setelah Corona dan Covid, Kini Bayi Baru Lahir Diberi Nama Sanitiser, Ini Harapan Orangtua
Hingga akhirnya pasien tersebut ditemukan dan mau kembali menjalani perawatan di rumah sakit.
Pasien yang berprofesi sebagai sopir yang baru pulang dari Jakarta ini baru ditemukan di kampung halaman atau tempat kelahirannya di Desa Dawuhan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Minggu (19/4/2020) siang.
"Alhamdulillah sudah ditemukan dan berjanji akan masuk lagi ke rumah sakit," kata Jumadi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (19/4/2020).
Jumadi mengatakan, alasan pasien tersebut kabur dari rumah sakit karena merasa jenuh di ruang isolasi.
Bahkan, sebelum kabur, pasien tersebut sempat meminta agar dirawat di ruang berbeda bukan di ruang isolasi Covid-19.
Namun, permintaannya tidak dipenuhi karena prosedur penanganan PDP di ruang isolasi berbeda dengan pasien pada umumnya.