Ketika Pendiri Ruangguru, Iman Usman Beberkan Aliran Dana Rp 5,6 Triliun Kartu Prakerja
Co-Founder dan Chief Product Officer (CPO) Ruangguru, Iman Usman, ikut buka suara terkait keterlibatan PT Ruang Raya Indonesia di Kartu Pekerja.
Karena ini baru permulaan. Salah banget kalau ada narasi yang bilang ini duitnya lari ke kantong Ruangguru," ujar Iman.
"Yang akhirnya menentukan berapa anggaran yang dikeluarkan, mau digunakan untuk kelas apa, di platform mana, itu adalah enggak penuh peserta Kartu Prakerja. Bukan pemerintah yang mengatur," ungkap dia.
Dituturkan Iman, pemilihan jenis pelatihan dan penyedia pelatihan sepenuhnya mutlak di tangan peserta yang dinyatakan lolos sebagai penerima bantuan pelatihan.
"Kalau enggak suka dengan suatu produk bisa saja enggak pakai produknya, dan lembaga platfom tersebut tidak mendapatkan apa-apa," kata Iman.
• Belva Devara Bantah Ruangguru Milik Singapura: Semuanya Punya Saya!
• Benarkah Ruangguru Ternyata Perusahaan Asing dari Singapura? Ini Penjelasannya
Klarifikasi pemerintah
Sebelumnya, Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky, menjelaskan bahwa pemilihan perusahaan penyelenggara pelatihan sebenarnya terbuka.
Namun dia mengklaim, saat ini baru delapan perusahaan yang saat ini dinilai cukup siap menyediakan pelatihan.
"Kerja sama ini sifatnya terbuka. Tidak ada penunjukan atau pengarahan. Namun, kerja sama bagi platform digital yang bisa dan mau memenuhi syaratnya.
Kami pun masih mengevaluasi kinerja platform.
Ke depannya kami akan menambah mitra begitu program ini berhasil melayani masyarakat di tahap awal," jelas Panji dalam keterangannya seperti dikutip pada Rabu (22/4/2020).
Diungkapkan Panji, saat nota kesepahaman tanggal 20 Maret lalu, delapan mitra tersebut sudah menyatakan kesanggupan untuk menjadi penyelenggara pelatihan online Kartu Prakerja.
"Sampai sekarang kami masih terbuka mengembangkan kerja sama bagi platform yang sanggup.
Delapan yang ada terus dievaluasi berbasis pelayanan peserta dan kewajiban sesuai Permenko.
Saat itu diskusi dipimpin oleh Kemenko dan KSP. Manajemen Pelaksana baru dibentuk Maret 17," ujar dia.
Menurut Panji, pemerintah terbuka bagi perusahaan lain yang memiliki kompetensi sebagai penyelenggara pelatihan untuk program Kartu Prakerja.
"Jika ada platform digital yang ingin berkerja sama, kami terbuka untuk eksplorasi. Sudah ada 3 yang sedang penjajakan.