Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ingat, Telur Ayam Infertil Cepat Busuk! Begini Cara Mudah Membedakannya dengan Telur Ayam Ras

Cara membedakan telur ayam infertil dengan telur ayam biasa menurut berdasarkan ciri fisiknya.

Editor: Sansul Sardi
KOMPAS.com/DEAN PAHREVI
Ilustrasi salah seorang pedagang telur 

TRIBUNTERNATE.COM - Peredaran telur ayam infertil tengah menjadi sorotan publik hingga pemerintah.

Sebab Pemerintah lewat Kementerian Pertanian (Kementan) telah melarang peredaran telur ayam infertil ini.

Namun kenyataannya di lapangan, telur yang di kalangan peternak lebih dikenal dengan nama telur HE ini banyak dijual di pasar.

Telur infertil merupakan telur yang berasal dari perusahaan breeding (pembibitan) atau yang dikenal dengan nama telur HE (hatched egg).

Berbeda dengan telur ayam negeri yang bisa disimpan di suhu ruangan hingga satu bulan, telur ayam infertil relatif tak bisa bertahan lama atau umumnya sudah mulai membusuk dalam seminggu.

Kepada Kompas.com, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofiyasifun, menjelaskan telur infertil memiliki ciri fisik cangkang telur berwarna pucat atau putih.

Sementara telur ayam negeri memiliki warna agak kecoklatan.

"Paling gampang bedakannya, kalau ciri telur HE itu warnanya pucat.

Kalau telur biasa kan warnanya agak cokelat. Memang telur ayam negeri juga ada yang putih, itu biasanya berasal dari ayam yang sakit, tapi itu jumlahnya sedikit," ujar Rofiyasifun, Selasa (13/5/2020).

Selain itu, dari sisi harga, telur ayam infertil ini sangat murah. Harganya hanya berada di kisaran Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per kg, jauh di bawah harga telur ayam ras yang umumnya dijual di pasar di atas Rp 20.000 per kg.

Ingat! Telur Ayam Infertil Dilarang Dijual di Pasar, Begini Cara Membedakannya dengan Telur Ayam Ras

Paskah Identik dengan Telur, Cokelat, dan Kelinci, Ternyata Ini Alasan dan Asal Mulanya

"Murah karena telur ini harus segera cepat dijual, karena dia akan cepat busuk dalam seminggu.

Makanya dijual sangat murah.

Dari sisi kualitas juga kurang.

Telur HE harusnya dimusnahkan atau untuk CSR perusahaan," kata Rofiyasifun.

Di sebuah komunitas peternak ayam petelur Facebook, seorang agen telur menjual telur HE dengan harga sangat murah, yakni Rp 200 per butirnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved