Ramadan 2020
Ingat, Deretan Menu Buka Puasa Ini Ternyata Disunahkan Nabi, Lengkap Khasiat dan Hadistnya
Rosulullah SAW selalu mengutamakan 3 menu makanan ini dalam setiap buka puasa, diantaranya:
Berikut kutipan hadits-nya:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthob (kurma basah), maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.”
(HR. Abu Daud dan Ahmad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Dalam hadits Nabi tersebut, tidak disebutkan soal makan kolak dan minum air es yang manis.
Makan kolak ataupun air es yang manis bisa dilakukan apabila di rumah tidak tersedia kurma.
Pengganti kurma adalah memakan makanan manis.
Ar Rauyani berkata: ‘kalau tidak ada kurma maka dengan yang manis-manis. karena puasa itu melemahkan pandangan dan kurma itu menguatkannya, dan yang manis-manis itu semakna dengan kurma'” (Kifayatul Akhyar, 200).
Namun ternyata ada hikmah di balik 3 menu makanan buka puasa yang dipilih Rasulullah SAW.
Para dokter dan ilmuan, baik klasik maupun modern menjadi saksi, bahwa di setiap perintah Rasulullah SAW tersimpan manfaat luar biasa bagi kita, baik secara kejiwaan, sosial maupun kesehatan.
Khasiat Kurma
Seorang ulama klasik sekaligus pakar kesehatan di masanya, Imam Ibnul Qoyyim pernah mengungkapkan,
وفي فطر النبي – صلى الله عليه وسلم – من الصوم على الرطب، أو على التمر أو الماء – تدبيرٌ لطيف جدًّا؛ فإن الصوم يخلي المعدة من الغذاء، فلا تجد الكبد فيها ما تجذبه وترسله إلى القوى والأعضاء. والحلو أسرع شيءٍ وصولاً إلى الكبد وأحبُّه إليها، ولا سيما إن كان رطبًا، فيشتد قبولها له، فتنتفع به هي والقوى، فإن لم يكن فالتمر؛ لحلاوته وتغذيته، فإن لم يكن فحسوات من الماء تطفئ لهيب المعدة وحرارة الصوم، فتنتبه بعده للطعام، وتأخذه بشهوة
Pada kebiasaan berbukanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kurma muda, kurma masak atau air, terkandung hikmah yang sangat menarik.
Saat puasa, lambung kosong dari makanan. Sehingga hati tidak mendapatkan suplai nutrisi untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Menariknya, makanan manis lebih mudah dicerna oleh hati dan lebih disukai hati. Lebih-lebih jika makanan manis itu berupa kurma muda, maka hati lebih cepat menerima nutrisinya. Sehingga tubuh mendapatkan manfaat berupa suplai energi/kalori.