Tanggapi Kerusuhan hingga Penjarahan di Amerika Serikat, SBY: Apa yang Sesungguhnya Terjadi?
Kematian George Floyd dianggap sebagai tindakan rasis aparat kepolisian kepada kelompok warga kulit hitam di Amerika Serikat.
TRIBUNTERNATE.COM - Kematian warga Afrika-Amerika George Floyd akibat ditindih oleh petugas polisi dengan lutut hingga meninggal dunia memicu kegeraman warga Amerika Serikat.
Kematian George Floyd dianggap sebagai tindakan rasis aparat kepolisian kepada kelompok warga kulit hitam di Amerika Serikat.
Gelombang demonstrasi yang awalnya di Minneapolis meluas hingga ke sejumlah negera bagian di Amerika Serikat.
Gerakan anti-rasis ini pun meluas ke beberapa negara, termasuk di Inggris, Selandia Baru hingga Rusia.
Demonstrasi yang disertai kerusuhan dan penjarahan di Amerika Serikat pun menjadi sorotan dunia, termasuk Indonesia.
• Sering Terlihat di Foto Aksi Demo Rusuh George Floyd, Ternyata Ini Makna Kode ACAB dan 1312
• Bertebaran Slogan dan Tagar Black Lives Matter di Aksi Demo George Floyd, Ternyata Ini Maknanya
Presiden Ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun ikut menanggapi peristiwa yang terjadi di negeri Paman Sam itu.
'Ada kobaran api di Amerika. Ada kerusuhan dan penjarahan di banyak kota.
Suasananya seperti 'perang'.
Puluhan ribu tentara yang ada di wilayah (national guard) sudah dikerahkan dan diterjunkan.
Ribuan pengunjuk rasa dan perusuh ditahan.
Banyak pula kota yang memberlakukan jam malam.
Dunia tercengang'.
Kalimat tersebut dituliskan SBY menggambarkan kelamnya wajah Amerika Serikat sekarang.
Beragam pihak diungkapkan SBY mempertanyakan hal tersebut.
Pasalnya, Amerika yang diketahui merupakan negara adi daya itu bisa kembali terbelakang terhadap isu rasisme.