Virus Corona
Begini Cara Penyebaran Virus Corona dalam Pesawat Menurut Para Peneliti
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghapus aturan batasan jumlah penumpang sebesar 50 persen dari total kapasitas angkut.
Observasi tersebut tak hanya dilakukan untuk mengamati perilaku penumpang, tetapi juga bagaimana perilaku tersebut berefek pada penumpang lainnya karena kontak fisik.
• Kemenag Rilis Aturan Baru Akad Nikah saat New Normal, Maksimal Dihadiri 30 Orang
• Ganjar Cek Kesiapan New Normal di Sekolah, Yunarto: Gak Ada Alasan Terburu-buru, kecuali Ekonomi
Para peneliti ingin mengestimasi sebanyak apa kedekatan fisik yang menimbulkan transmisi penyakit di dalam penerbangan.
“Misal Anda duduk di kursi bagian gang (aisle) dan saya berjalan ke toilet.
Kita akan berada di dalam jarak yang dekat, sekitar satu meter.
Jika saya terinfeksi, saya bisa mentransmisikan penyakit tersebut kepada Anda,” tutur Howard Weiss, Profesor Biologi dan Matematika di Penn State University.
Studi yang dilakukan pada 2018 tersebut membuktikan bahwa mayoritas penumpang meninggalkan bangkunya untuk dua hal, yaitu berjalan ke toilet atau mengecek tempat penyimpanan barang di atas kepala.
Sebanyak 38 persen penumpang meninggalkan bangkunya setidaknya sekali.
Sementara itu, sebanyak 24 persen penumpang meninggalkan bangku lebih dari sekali.
Sisanya, sebanyak 38 persen penumpang tidak beranjak dari bangkunya sama sekali.
Bangku dekat jendela
Penelitian yang sama membuktikan bahwa penumpang yang duduk di bangku dekat jendela memiliki jumlah interaksi yang lebih sedikit dibanding bangku lainnya.
Penumpang di bangku dekat jendela memiliki jumlah interaksi sekitar 12, sedangkan penumpang di bangku tengah memiliki sekitar 58 interaksi dan penumpang di bangku gang memiliki 64 interaksi.
Memilih bangku di dekat jendela menjadi cara yang cukup baik untuk mencegah interaksi dan transmisi virus SARS-CoV-2.
Namun, kasusnya akan berbeda apabila orang yang terinfeksi adalah kru kabin.
Interaksi yang dilakukan antara kru kabin dan penumpangnya berlangsung lebih lama, sehingga risiko tertular penyakit semakin besar.