Rizal Ramli Batal Hadiri Debat Lawan Luhut soal Utang Luar Negeri: Itu Mah Ngawur, Sepihak
Perwakilan dari Rizal Ramli Adhie Massardi membenarkan ketidakhadiran mantan Menteri Keuangan periode Juni 2001-Agustus 2001 tersebut.
TRIBUNTERNATE.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menjadi sorotan publik.
Beberapa waktu lalu, Luhut meminta agar pengkritik utang pemerintah untuk menemui dirinya.
Luhut mengaku ingin berbincang terkait penambahan utang negara selama pandemi virus corona atau Covid-19.
Tantangan tersebut direspon oleh Ekonom Rizal Ramli.
Namun rupanya Rizal Ramli kini berubah pikiran.
Dia menyatakan tidak akan hadir dalam perdebatan yang jadwalnya diubah oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari sebelumnya hari ini menjadi 24 Juni 2020.
• Sebut Sri Mulyani Sebagai Menteri Terbalik, Rizal Ramli: Bisanya Cuma Ngutang Lagi, Ngutang Lagi
Rizal Ramli berkilah, Luhut tidak berkoordinasi dengan dirinya.
"Ya enggak lah (Rizal Ramli tidak akan hadir). Itu mah ngawur, (keputusan) sepihak," katanya kepada Kompas.com, Kamis (11/6/2020).
Kendati diundur, dia akan mempercayakan perdebatan yang berlangsung pada 24 Juni nanti kepada jejaring aktivis mengatasnamakan Pro Demokrasi (ProDem).
"Mas Adhie Massardi (Perwakilan Rizal Ramli) nanti yang menjadi koordinator dengan jadwal, syarat debat, pool TV dan streaming," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Rizal Ramli Adhie Massardi membenarkan ketidakhadiran mantan Menteri Keuangan periode Juni 2001-Agustus 2001 tersebut.
Karena pihaknya akan mempersiapkan segala sesuatunya jelang debat antara Luhut dengan RR.
"Tidak hadir, karena acara debat Pak RR dengan LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) sudah didesain teman-teman ProDem," ujarnya.
• Luhut Binsar Pandjaitan Klaim Ekonomi RI Dipuji Bank Dunia hingga Ungkap Hikmah Corona di Indonesia
Perlu diketahui, Luhut pernah menantang kepada pengkritik utang negara untuk bertatap muka dengannya.
Luhut mengaku ingin berbincang terkait penambahan utang negara selama pandemi virus corona atau Covid-19.