Dijual Murah di Pasar dan Layak Konsumsi, Telur Infertil Ternyata Cepat Membusuk, Ini Cirinya
Meski dilarang peredarannya oleh pemerintah, telur ayam infertil masih banyak ditemukan di pasaran.
Dilarang keras dijual di pasar
Pertimbangan lain, menurut Ketut, peredaran telur HE ke pasar akan mengganggu harga telur negeri yang diproduksi peternak ayam layer.
Ini karena harga telur infertil jauh lebih murah dibanding telur ayam ras.
"Karena telur tersebut akan mengganggu telur peternak layer," tutur Ketut.
Ia menegaskan, Kementan tak segan untuk menindak perusahaan breeding yang melanggar aturan peredaran telur HE atau telur infertil.
Namun, untuk menindak, perlu ada bukti yang mendukung lantaran penjual telur HE adalah oknum perusahaan.
"Tapi, oleh oknum tertentu mungkin saja diperjualbelikan, ini kan membutuhkan pembuktian.
Kami pasti menurunkan PPNS jika ada laporan tertulis dari masyarakat, atau pihak yang merasa dirugikan, kejadiannya di mana, bukti-buktinya apa, dan seterusnya," ungkap Ketut.
"Selanjutnya PPNS akan koordinasi dengan Korwas (Koordinator Pengawas) di mana kejadian itu terjadi," tukas Ketut lagi.
Secara fisik, ciri telur ayam infertil yakni warna cangkang yang pucat atau keputihan dan jika diteropong dengan senter seringkali tampak bintik merah.
Harganya pun lebih murah dari harga ayam ras pada umumnya yang biasanya dijual di atas Rp 20.000 per kilogram di pasar. (Kompas.com/Muhammad Idris)
Waspadai Telur Ayam Infertil yang Dijual Murah di Pasar
Telur ayam HE atau hatched egg masih banyak beredar di pasaran. Telur jenis ini sebenarnya dilarang dijual di pasar oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Telur HE merupakan telur yang berasal dari ayam perusahaan pembibitan atau breeding.
Larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.