Virus Corona
Ini Alasan Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 dari China hingga Profil Perusahaan Sinovac Asal Tiongkok
Direktur PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan alasan Indonesia memilih vaksin dari perusahaan China, Sinovac.
Menurut dia, Bio Farma sudah menerima 2.400 sampel vaksin dari Sinovac.
Proses uji klinis akan dimulai pada Agustus mendatang bekerja sama dengan Balitbang Kementerian Kesehatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
"Selama proses uji klinis akan diawasi langsung secara ketat oleh Badan POM," ujarnya. (Kompas.com/Ihsanuddin)
Profil Sinovac, Perusahaan China Pengirim Vaksin Corona ke Indonesia
Sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia pada 19 Juli lalu.
Bakal vaksin itu akan diuji klinis di laboratorium di dalam negeri.
Kedatangan ribuan kandidat vaksin tersebut diharapkan membuat peluang produksi vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia bisa dilakukan pada awal tahun depan.
Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan.
• Kabar Baik! Vaksin Asal China Sudah Tiba di Indonesia, Diserahkan ke Bio Farma
• Benarkah Vaksin Tuberkulosis Bisa Turunkan Angka Kematian Pasien Covid-19?
Tak hanya ke Indonesia, Sinovac juga mengirimkan vaksin ke sejumlah negara untuk menanggulangi pandemi virus corona.
Untuk melawan pandemi Covid-19, Sinovac mengembangkan vaksin CoronaVac.
Dalam uji coba di laboratorium di China, vaksin ini diketahui bisa menciptakan respon kekebalan melawan infeksi virus corona di dalam tubuh.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (22/7/2020), vaksin corona buatan Sinovac saat ini sudah masuk pada pengujian tahap ketiga.
Untuk mengebut target produksi pada awal tahun depan, Sinovac bahkan saat ini sudah mengerahkan hingga 9.000 tenaga kesehatan, termasuk ilmuan, untuk mempercepat penyelesaikan pengembangan vaksin.
Sementara itu, dikutip dari Times of India, Sinovac mengklaim kalau vaksin ini belum terlihat menyebabkan efek samping yang mengkhawatirkan.
Setelah diinjeksi ke tubuh manusia, vaksin ini langsung memicu sistem kekebalan bereaksi cepat menciptakan antibodi virus.